Berpikir Tahun Baru

Kedewasaan tidak selamanya identik dengan usia. Ada beberapa orang yang masih tergolong anak – anak, tapi pola pikirnya ternyata sudah dewasa. Nggak sedikit pula yang sudah cukup umur, tapi kelakuannya mirip anak – anak.

Usia, kata orang bijak memang tidak mutlak menentukan kualitas seseorang. Lalu apa yang membedakan kualitas seseorang ? yang membedakan adalah, bagaimana orang tersebut memandang sesuatu. Begitulah, kualitas dan kedewasaan seseorang memang bisa dilihat dari pola pikirnya.

Descrates, seorang filsuf pernah berkata “ Saya ada karena saya berpikir ”, tidak salah. Tapi itu dulu, berabad – abad yang lalu. Sekarang dunia telah berubah. Untuk disebut ada, seseorang tak cukup hanya dengan berpikir. Saat ini mungkin lebih sesuai “ Saya ada karena saya bekerja ” bukan “ Saya ada karena saya berpikir ”

Lagipula apa artinya ide dan pikiran besar jika hanya ada didalam pikran ? tanpa dilanjuti dengan perbuatan ? Berpikir memang penting, dan bekerja tak kalah penting. Keduanya saling kait – mengait. Akan jauh lebih baik jika keduanya digabung menjadi “ Saya berpikir dan saya bekerja ”

Sebab berpikir tanpa bekerja hasilnya hanya sebuah ide tanpa realita. Sebaliknya bekerja tanpa berpikir hasilnya adalah nol besar alias nihil.

Tahun baru sebentar lagi, mari sama – sama mulai berpikir juga bekerja. Semua orang memang sudah berpikir, lalu berpikir yang bagaimana ? berpikir kreatif dan bebas, tentu saja. Sebab tanpa mengubah pola pikir, selamanya kita tak akan tumbuh dewasa.

Dan perayaan tahun baru dan pelengkapnya adalah satu hal yang menarik untuk dipikirkan. Benarkah tahun baru harus dirayakan dengan pesta dan gelak tawa ?