Native Speaker, Requirement or Prestige ?

Memasuki era globalisasi, siswa dituntut menguasai bahasa asing. Kondisi itu dimaksimalkan oleh sekolah dengan serius mengajarkan bahasa asing. Salah satunya dengan mendatangkan native speaker atau penutur bahasa asing yang berasal dari negara asal bahasa tersebut.

Keberadaan native speaker dalam dunia pendidikan dianggap lebih efektif daripada guru lokal karena memiliki metode pembelajaran. Kehadiran mereka akan membantu siswa berconversation karena siswa dapat bertemu langsung dengan orang – orang yang asli dari negara bahasa asing tersebut. Singkatnya, native speaker akan memudahkan siswa dalam belajar bahasa asing.

Banyak sisi positif dari keberadaan native speaker yakni sekolah bisa menambah wawasan tentang kultur negara native speaker tersebut sekaligus mencari pengalaman dalam proses mengajar. Mengadopsi cara mengajar yang baik dan cocok buat siswa dalam pembelajaran bahasa asing juga menjadi pembanding cara mengajar yang baik.

Keputusan sekolah untuk mendatangkan native speaker merupakan syarat pendukung dalam upaya sekolah mendapatkan status Sekolah Bertaraf Internasional ( SBI ). Untuk dapat menjadi SBI, sekolah harus membuka kelas internasional yang memakai kurikulum berbasis internasional.

Namun sekolah juga musti waspada, karena segala sesuatu pasti ada positif dan negatifnya. Kelemahan dari keberadaan native speaker adalah kemungkinan adanya doktrin – doktrin ideologi yang dibawa oleh para native speaker. Hendaknya pihak sekolah membentengi nasionalisme siswa agar tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.


44 comments:

  1. kok kayanya lagi nembak sesuatu yap om :D

    ReplyDelete
  2. tetap waspada itu perlu!

    ReplyDelete
  3. mmmm... jadi bahan pertimbangan juga itu ya mas..

    ReplyDelete
  4. yang pasti kembali lagi kepada murid-muridnya sendiri....

    ReplyDelete
  5. hohoho ga ngerti lagi dunia skul sejak cerai dari skul dari 8 taon lalu :D

    ReplyDelete
  6. pengen komentar..tapi sayang aku dulu ga sekolah jadi ga kenal natip speker, ga tau kayak apa sih orangnya?

    ReplyDelete
  7. tapi bagai mana dengan guru bahasa asing untuk yang lokal kasian gaada lagi jop
    salam kenal copas blog

    ReplyDelete
  8. Kalau menurut saya, di negara kita masih perlu karena SDM lokal belum banyak, itupun dengan kualitas yg belon maksimal.

    ReplyDelete
  9. disekolah2 swasta sih dah banyak yg datengin tp yg negeri jarang

    ReplyDelete
  10. bahasa asing yah???

    klo menurutku segh bhs indonesianya aja di benahin dulu, cz kita skrang seperti kehilangan jati diri bangsa...

    ReplyDelete
  11. Jadi inget, ternyata saya masih belom bisa bahasa Inggris neh

    ReplyDelete
  12. di indonesia ada tmpt kursus bhs Inggris, Jepang, Mandarin, Jerman, Perancis dll. Kl di luaran ada gk kursusan Bhs Indonesia. Barangkali bahasa yg wajib di pelajarin itu adalah bahasa dari bangsa Tajir hik's... lha iya tho ? soalnya jarang di temui kursus bahasa dari negara-negara miskin :d

    ReplyDelete
  13. Hendaknya pihak sekolah membentengi nasionalisme siswa agar tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. saya setuju ama ini kalimat

    ReplyDelete
  14. Yang pasti penting banget tuh bahasa inggris.... Saya menyesal B. Inggris saya kurang, sehingga gak jarang gagal dalam interview in English, hix hix... :(

    ReplyDelete
  15. membentengi tapi jangan ampe kuper dan ketinggalan infomrasi

    ReplyDelete
  16. kalo bahasa international kita harus menguasai dengan baik ( halah koyok pinter pintero ae) hehe

    ReplyDelete
  17. iyaah kayanya native speaker perlu d, kan kita2 jadi kebiasaan denger conversation yang sesuai aslinya...ntar lama2 juga bisa ngikutin ngomong yang bener....gitu d...

    ReplyDelete
  18. jadi ingat sebelum saya diberangkatkan kenegara ini. harus ngikutin tes pake natip spiker selama 2 minggu..

    ReplyDelete
  19. yup kita gak boleh kehilangan nasionalisme kita

    ReplyDelete
  20. kebetulan selama diajar sama native di jakarta saya malah mendapat indoktrinasi yg bagus seperti menghargai waktu/disiplin; menghargai pendapat orang lain; berani mengemukakan pendapat dan ide; hubungan guru-murid seperti teman meski tetap saling menghormati. banyak hal yg tak saya dapatkan di guru2 lokal yg cenderung agak feodal dan sensitif (apalagi kalo dibantah)

    ReplyDelete
  21. Kita harus berfikir positif aja bhwa native emang diperlukan untuk menuju era globalisasi...

    ReplyDelete
  22. iya yg ditakutin dr native speaker itu doang
    takut mereka menanamkan ideologi tertentu
    yg mengganggu nasionalisme anak didik

    ReplyDelete
  23. bahan referensi yg mantap nih..
    smoga dunia pendidikan bisa lebih memahami hal ini...

    ReplyDelete
  24. orang kita juga dah ok ok

    ReplyDelete
  25. mmmmm sekolah tidak akan bertaraf internasional kalau tidak Akses pada penyandang cacat :D

    ReplyDelete
  26. belajar sama native speaker memang ada bagusnya. minimal membiasakan telinga dengan culture bahasa nya. asal jangan ikut ikutan begaya bule aja yaa ..

    ReplyDelete
  27. Pastinya hal-hal seperti itu juga sudah terpikirkan oleh para pengajar lokal, sehingga juga akan terus dilakukan pengawasan terhadap sang pengajar dari luar tersebut...

    ReplyDelete
  28. di tempat kursusQ didatan9kan native speaker ju9a..

    itu ter9antun9 dari kitanya kok maz..

    ReplyDelete
  29. Duh..jadi pengen ngerasain neh diajar dengan cara seperti itu..udah bosan sama pengajar lokal..huehuehue

    ReplyDelete
  30. penting bgt tuh.. nyesel ga dr dulu belajar bhs asing :(

    ReplyDelete
  31. wew... nasionalis sekali euy :)

    ReplyDelete
  32. betul jgn sampe native speaker membawa hal negatif bagi bangsa indonesia.

    ReplyDelete
  33. om panda, ajarin ane boso inggris dunk? biar isa maen paid repiuw. wekekke

    ReplyDelete
  34. yah, emang saat ini masih diperlukan native speaker, soalnya speaker yang lokal lom kuat sih..hehehe

    ReplyDelete
  35. hehehehehe..tak kira speaker radio bung..hehehehehe
    kabuuuuuuuuuuuuuuuuur ntar dijitak ama yang punya blog
    Nice Posting and sukses terus bung

    ReplyDelete
  36. komentar saya mungkin dua kata bro "butuh keseriusan"

    ReplyDelete
  37. sementara lom ada yang aktif, klo di sini om. untuk SMU saya kurang tau, katanya memang mulai aktif dan membawa effect yang cukup bagus, Sedangkan kami mahasiswa yang telah menggunakan tambahan camera menjadi live streaming, masih gak konek, sama bahasa mereka yg gak jelas wkkwkwkw.. tapi lumayan ceweknya cantik - cantik wkwk

    ReplyDelete
  38. selalu penuh dengan info...aku mampir sejenak

    ReplyDelete
  39. Go International...

    ReplyDelete
  40. trus maju bangsaku, dgn ttp waspada thd "doktrin" yg menyesatkan.

    ReplyDelete
  41. i suppose we don't have to be worry bout native speaker being spreading out "certain ideologies"..

    ReplyDelete
  42. Sekedar share info.

    Jika kebetulan sekolah / kantor anda membutuhkan guru native speaker dari US/UK/Aussie/NZ untuk mengajar di sekolah/ kantor anda di Jakarta dan Bekasi, anda bisa menghubungi kami Bahasa Corner (PT Mustika TS) di email bahasacorner@yahoo.com atau web www.bahasa-corner.com dan bisa chat via sms/telpon/Whatsapp di 081316924518.

    Terima kasih sebelumnya.

    ReplyDelete

..mana ada perlawanan tanpa keringat, mana bisa kemenangan tanpa semangat, mana ada keberhasilan dalam waktu singkat, jangan ada persaingan yang gak sehat..

REBUT!jangan di diamkan saja. REBUT! kejar dan jangan diam saja.

Peace Love Unity Respect