Sekolah Inklusi

Tuhan menciptakan manusia berbeda – beda dalam bentuk, nasib dan perjalanan hidupnya. Namun hakikatnya manusia memiliki hak yang sama. Demikian pula keberadaan orang cacat, baik cacat fisik maupun psikis, memiliki hak sama sebagai warga negara lainnya. Termasuk hak memperoleh pendidikan.

Pelayanan pendidikan bagi penderita anak cacat atau anak – anak berkebutuhan khusus ( ABK ) telah diatur pemerintah dalam bentuk sekolah inklusi yang tertuang dalam UU No.20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No.14 / 2005 tentang guru dan dosen.

Dalam undang – undang itu mengamanatkan penyelenggaraan sekolah inklusi, yakni sekolah yang mengintegrasikan anak – anak yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan sosial ke kelas regular untuk setiap jenjang pendidikan di kabupaten / kota.

Pendidikan inklusi bagi anak yang mempunyai kekhususan seperti keterbelakangan mental dengan nilai ambang yang masih belum tergolong debil atau idiot dapat difasilitasi dalam sekolah yang normal atau sekolah regular. Sedangkan keterbelakangan mental yang tergolong idiot biasanya memasuki Sekolah Luar Biasa ( SLB ).

Bagi anak yang berkebutuhan khusus ( ABK ), bersekolah di sekolah umum dapat membantu mempercepat kesembuhan. Karena dapat membantu memberikan semangat untuk mampu berkembang seperti anak normal. Sebab, biasanya mereka tidak mau mendapatkan perlakuan berlebihan dan ingin mandiri. Mereka akan menerima dirinya bagaimana adanya dan tidak menjadi asing lagi di lingkungannya.

Republik kita ini telah memberikan cukup kesempatan dan fasilitas yang mereka butuhkan agar mereka bisa bersekolah layaknya orang normal. Semoga kedepannya semakin meningkat, karena pendidikan untuk siapa saja termasuk pendidikan untuk orang cacat.


58 comments:

  1. ayo siapa yang mau mulai mbuat sekolah inklusi...saya bermakmum ..

    ReplyDelete
  2. Benar bang... Sebagai warga negara Indonesia kita mempunyai Hak hidup yang sama... jelas kok di UU.. nice posting

    ReplyDelete
  3. Gue setuju tuh brow,tapi kayanya yang gua liat sekolah yang kaya gini tuh kurang banget

    ReplyDelete
  4. Semoga ke depan tak hanya pendidikan saja yang diperhatikan namun juga kesempatan bekerja juga lebih diperbesar porsinya dan juga berbagai fasilitas yang memadai bagi mereka yang mau berwiraswasta. Sebab penderita cacat pun perlu menghidupi dirinya dan keluarganya.

    ReplyDelete
  5. Waduh - waduh, postingannya Panda berat - berat nih... Yg penting masih kelimaxxx aja deh.... :)


    - s L i K e R s -

    ReplyDelete
  6. semua berhak hidup layak, dapat pendidikan, mandiri... nice post nih :)

    ReplyDelete
  7. Baru tahu istilah "sekolah inklusi" nih...dulu kayaknya bukan itu ya istilahnya ? thanks ya infonya...

    ReplyDelete
  8. yg masih kurang diperhatikan pemerintah bagi penyandang cacat adalah fasilitas di tempat umum, seperti wc utk orang cacat/berkursi roda; akses masuk ke gedung2; transportasi publik seperti bus yg bisa nyaman mengakomodir mereka, tempat parkir khusus penyandang cacat (yg biasanya lokasinya lebih dekat ke gedung utk memudahkan mobilitas mereka), dsb, dsb

    ReplyDelete
  9. iyah di surabaya ada beberapa sekolah jenis ini...
    Semoga tidak terjadi diskriminasi..

    ReplyDelete
  10. Yang seharusnya peduli malah ndak berbuat apa2, uang rakyat dipakai untuk hal2 yang ndak perlu...

    ReplyDelete
  11. wah..gak mau ikutan ah.....heheheh

    ReplyDelete
  12. tulisanya berbobot bos.. he2... inklusi tuh artinya sebener2nya apa ya bos?..

    ReplyDelete
  13. di jambi ada smartkid bos..untuk anak2 yang susah kosentrasi belajar,autisme dll

    kalo untuk penyandang cacat, paing ya slb.

    Gua punya teman yang bisu..namun dia jago dalam hal memperbaiki sepeda

    ReplyDelete
  14. waduw tulisannya berbobot!(berapa kilo yah)
    bermakna n penuh arti deh..

    gak kayak saya... wekeke..

    ReplyDelete
  15. Sekolah yg baik di tunjang lap.kerja yg memadai,..
    percuma sekolah bermutu ga ada kerjaan di dlm negri akhirnya pada kabur ke LN,..

    ReplyDelete
  16. Weks, kirain ada postingan baru nih om panda.. Yaudah deh sementara numpang komen dulu aja lagi disini... heuheueu.. :D

    ReplyDelete
  17. sekolah utk kita...

    ReplyDelete
  18. Ya, semuanya harus punya kesempatan yang sama dalam kondisi apapun...
    sebenarnya sih saya melihat kalau untuk pihak lain kayaknya masih kurang usaha pemerintah, misalnya pada orang miskin... sudah jadi hukum dari ekonomi liberal untuk memperkecil keterikatan pemerintah pada rakyatnya dalam bentuk subsidi...
    untuk masalah kurang dana gak bisa sekolah / kuliah saya terdaftar sebagai korban negara.

    ReplyDelete
  19. smoga amanat undang2 tsb dilaksanakan, g skedar retorika!

    ReplyDelete
  20. sayangnya tempatnya jauh, keluarga saya ada om yg gak bisa nyekolahin anaknya yg mengalami gangguan gitu. Ya dengan terpaksa tidak disekolahkan.

    karena memang pada dasarnya sekolahan inklusi ini agak jarang dan kesulitan di jangkau oleh desa - desa yang berada di pinggiran kota. ini desanya di pinggir utara lah sekolahannya di pinggiran selatan wkwkkw..

    semoga sekolahan - sekolahan inklusi di indonesia semakin diperhatikan dan dibuat lebih efisien dan dapat membantu anak - anak cacat terutama dari keluarga yang tidak mampu dan di daerah terpencil.
    ajieeebb panjang bener si cumie komennya wkwkkwww

    ReplyDelete
  21. bener sekali itu bah :D tapi sayang kebanyakan amanat tinggal amanat :D yang hanya tertuang dan tercantum di dalam UU

    ReplyDelete
  22. baru pernah nih dengar tentang sekolah inklusi, ternyata untuk kalangan tertentu gitu ya?

    ReplyDelete
  23. Saya baru tahu istilah sekolah inklusi..
    Seperinya lebih fokus kepada therapy kali yah..

    ReplyDelete
  24. Hebat, hebat hebat....., apa saja bisa ditulis Panda, Panda memang Pandai...., aku malah sudah ketinggalan beberapa postingan nih;
    ini kommen nomer berapa yaah? Bontot.
    Pendidikan Indonesia Maju jika Pak Mendiknas ikut Ngeblog

    ReplyDelete
  25. "pendidikan untuk siapa saja".. setuju... makasih infonya

    ReplyDelete
  26. setuju saya mah,,,dan semoga terlaksan program ini :D

    ReplyDelete
  27. wah... jadi pengen cekolah lagi neh... soalnya kmarin waktu cekolah lom ada ntu..

    ReplyDelete
  28. Baca dulu ah biar ngerti inklusi apaan :D maklum wong deso.

    ReplyDelete
  29. ya, karena setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak..

    ReplyDelete
  30. Hebat nih. Sukes terus.

    Salam kenal.

    My Blog :
    1. http://d-revoz.com
    2. http://virnity.wordpress.com

    ReplyDelete
  31. Salam perkenalan.

    Sila masuk ke blog ini pula ya!

    ReplyDelete
  32. Haruskah aku SEKOLAH atau mungkin lebih baik SELAMAT TINGGAL SEKOLAH?

    Saya punya keyakinan,
    semakin seorang itu sekolah,
    semakin tidak kreatif ia.
    Karenanya, semakin takut dia mengambil resiko.....
    Tak banyak yang menyadari
    bahwa sejak sekolah,
    sebenarnya seseorang telah menyiapkan diri
    untuk hidup miskin

    "Purdi E. Chandra"

    Benarkah Sekolah Konvensional Indonesia adalah Sekolah yang Sebenarnya?

    parameter :
    harus mempelajari mata pelajaran trigonometri/matriks dll sementara anda bercita2 hanya menjadi seniman?

    serba ketakutan dengan PR yang menumpuk sekalipun harus menyontek (selalu tertekan)
    satu hari otak kita harus dibolak balik antara mata pelajar biologi/agama dan bahasa sekaligus (2 jam satu mata pelajaran)?

    Disiplin yang begitu mengikat dengan penyeragaman secara total

    Patuh kepada guru sepatuh-patuhnya sekalipun nilai kepatuhan itu terkadang tidak pantas dengan beragamnya pola tingkah pendidik

    jika pendidikan itu hanya bisa diajarkan melalui Hati... ternyata Guru Killer selalu menghantui

    setiap ajaran baru dan sekolah baru orang tua kurang mampu akan menambah/menumpuk hutang untuk membeli seragam/buku pelajaran dsb...

    ketika sekolah seperti melebihi rumah ibadah..(banyak orang tua akan merasa marah besar ketika melihat anaknya tidak sekolah... tapi bagimana jika anak tidak beribadah?? apakah masih marah semarah anak tidak sekolah?

    sekolah murah dan sekolah modren akan terus bermunculan di negara ini.. dan berbahagialah si kaya yang bisa masuk sekolah mewah dengan segala fasilitas.. bagaimana nasib simiskin?

    dan ingat pada akhirnys ada standarisasi,,,standarisasi NIlai kelulusan Ujian nasionalstandarisasi IPK para pemburu kerja

    satu guru berbuat salah dalam mentransformasikan ilmu maka seluruh murid akan terkena dampaknya.. dan jika satu murid salah tidak berpengaruh secara keseluruhan.. betapa mudahnya pertaruhan masa depan itu... (percaya kah anda guru/dosen itu layak menjadi guru/dosen..ingat izajah palsu/budaya mengopek dan mencontek.. budaya KKN... "bodoh berduit akan mudah" dan "Pintar tidak berduit akan jungkir balik....

    dan pelembagaan pendidikan itu akan dilaksanakan selama 17 tahun usia anda... ditambah 5 tahun perkuliahan..

    Sekolah yang Salah Kaprah?

    tanya kak seto..
    seorang pemerhati anak dan juga ketua KOMNAS perlindungan Anak.. mengapa beliau tidak memasukkan kedua anaknya di lembaga formal sekolah..

    tanya lagi
    mengapa pendidikan sekolah dasar harus 6 tahun?
    mengapa SMP 3 tahun?
    mengapa SMA 3 Tahun?
    jika usia rata2 anak indonesia masuk sekolah adalah 5 tahun maka dibutuhkan masa selama 17 tahun hingga anak bisa selesai dan menamatkan diri dari jalan panjang sekolah...setelah itu masuk ke perguruan tinggi dan membutuhkan waktu 5 tahun untuk bisa meraih gelar sarjana.. berarti butuh usia 22 tahun untuk menjadi sarjana di indonesia...?? apakah runutan waktu ini tidak begitu lama?..
    dan selama 22 tahun sistem pendidikan bersekolah memberi kewajiban kepada orang tua untuk terus memberi subisidi kepada anak.. (apakah ini bentuk sebuah kemandirian???

    tanya lagi
    untuk orang tuajika rata-rata usia pria indonesia berumah tangga adalah 27-28 tahun. pada umur 29 tahun akan mempunyai anak.. 29 tahun usia orang tua ditambah 22 tahun usia anak menamatkan pendidikan meraih gelar sarjana berarti pada usia 51 tahun lah orang tua indonesia bisa melihat anak meraih gelar sarjana,,, "butuh waktu lama ternyata"...

    dan satu hal terpenting lembaga sekolah telah salah kaprah
    lembaga sekolah bukan tempat ibadahsehingga menimbulkan kewajiban terhadap diri orang tua untuk menyekolahkan anak di lembaga sekolah.dan jika tidak menyekolahkan anak akan dianggap berdosa..dan lebih parah si anak secara tidak langsung akan keluar dari lingkungan pertemanan dengan usia (tidakkah kita sering mendengar "anak tidak sekolah adalah anak malas/anak nakal/anak bodoh???" dan "jangan berteman dengan si A yang tidak sekolah...

    sistem sekolah secara tidak langsung menciptakan kasta dalam masyarakat...orientasi angka/nilai..itulah sekolah indonesia
    nilai 10 adalah pintar
    dan nilai 5 adalah bodoh
    tapi sadarkah kita ada banyak permainan tolol dalam meraih nilai tsb
    kopek dan contek
    jangan bilang anda tidak pernah mengopek dan mencontek..dan jika ada yang siap mari kita buat penelitian berapa persen jumlah siswa pengopek dan pencontek di negeri ini?
    atau lebih mudahnya berapa persen jumlah siswa yang masih tersisa yang tidak pernah mengopek dan mencontek di negari ini?
    Akan adakah proses memanusiakan manusia dari tindakan ini?
    Sementara sampai detik ini tidak ada penekanan yang tegas tentang kopek dan contek yang mungkin sudah mentradisi di negari ini.

    (Sebuah Kegelisahan yang menggila.......)
    mari kita berdiskusi
    saran referensi
    Dunia Tanpa sekola Karya M. Ihza
    Selamat tinggal sekolah karya Yusran Pora
    Sekolah itu candu karya Room Topatimasng

    ReplyDelete
  33. ayo majukan pendidikan Indonesia.....

    ReplyDelete
  34. baru tau apa skolah inklusi itu thanx broth :)

    ReplyDelete
  35. Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Semoga saja Undang-Undang tersebut bisa benar-benar diimplementasikan, jadi gak cuman peraturan terpuji doank.
    Postingannya keren Broth, sorry kalo kelamaan hiatus. hehehe

    ReplyDelete
  36. walah.. setuju banget nih, tapi heran nya kok pemerintah kayaknya gak pernah memperhatikan yang seperti ini ya

    ReplyDelete
  37. Pemerintah Indonesia memang seharusnya lebih memperhatikan penyediaan fasilitas untuk anak cacat karena achiles rasa hal itu masih kurang bgt di Indonesia..

    ReplyDelete
  38. yupp mereka juga butuh pendidikan

    ReplyDelete
  39. saya setuju dengan mas timur matahari

    coba di kaji apa yang dikatakannya

    ReplyDelete
  40. Brow,gua posting resensi buku di blog gua tuh !!! bagus gak ya resensinya ( perasaan berantakan banget deh ) , komen resens gua ya....

    ReplyDelete
  41. ternyata om panda berjiwa besar juga ya..:D

    ReplyDelete
  42. Kutnggu jawabanmu "Pemerintah"...

    ReplyDelete
  43. @ Mufti AM.. sepakat pak, semoga saja
    @ nita.. benar mbak, fasilitas umum untuk mereka memang masih minim
    @ thevemo.. itulah broth, mereka2 yang punya kekurangan fisik justru malah bisa beprestasi lebih daripada orang normal
    @ timur matahari.. apakah arah komentar anda tinggalkan sekolah lalu beralih ke entrepreneurship ? kalau iya, banyak kok sekolah - sekolah yang sudah memasukkan kurikulum entrepreneurship.
    kalau bagi Panda, tetap saja sekolah itu perlu pak. ingat, kemerdekaan bangsa ini diraih karena peran sekolah ( secara tidak langsung ). Siapa itu pendiri Budi Oetomo ? Jong2 Pemuda ? dan organisasi kepemudaan lainnya ? para pribumi yang bersekolah bukan ? darimana mereka mengerti kalau kemerdekaan bangsa itu perlu ? SEKOLAH
    @ budi tarihoran.. semoga pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih baik

    ReplyDelete
  44. yang jelas pendidikan hak setiap warga negara bukan kewajiban, jadi Negara harus menjamin hal itu, tidak kemudian membuat pendidikan mahal

    ReplyDelete
  45. yups, generasi bangsa butuh sebuah keadilan pendidikan

    ReplyDelete
  46. bagi orang yang tidak berkepentingan tak merasa pentingnya sekolah inklusi...... Tapi bagi kami orang-orang kuat, yang telah dititipkan oleh Allah seorang makhluk istimewa dengan segala kelebihan dan kekurangannya....inklusi menjadi sangat berarti.....

    ReplyDelete
  47. Apalagi kalau sekolah inklusi biayanya gratis ya pak, kalau anak autis ada sekolah khusus juga ngga ?

    ReplyDelete
  48. When I originally commented I clicked the "Notify me when new comments are added" checkbox
    and now each time a comment is added I get several e-mails with the same comment.
    Is there any way you can remove people from that service?

    Thank you!

    my web site frances bean cobain twitter

    ReplyDelete
  49. Inspiring story there. What happened after? Take care!

    Have a look at my blog - vakantiehuis frankrijk

    ReplyDelete
  50. Hello, after reading this awesome post i am also happy to share my know-how here with friends.



    Also visit my homepage - vakantiehuisjes frankrijk

    ReplyDelete
  51. No matter if some one searches for his necessary thing, thus he/she desires to be available that in detail,
    thus that thing is maintained over here.

    my web site ... luxe vakantiehuis

    ReplyDelete
  52. Normally I do not read article on blogs, however I would like to say that this write-up very pressured me to try and do it!
    Your writing taste has been surprised me. Thank you, quite nice post.


    Take a look at my web page ... vakantiehuisje frankrijk ()

    ReplyDelete
  53. I really love your blog.. Very nice colors & theme. Did you develop
    this website yourself? Please reply back as I'm trying to create my own personal website and would love to know where you got this from or just what the theme is named. Appreciate it!

    Check out my website: vacatures

    ReplyDelete
  54. Thanks for your personal marvelous posting! I definitely enjoyed reading
    it, you may be a great author.I will make sure to bookmark your blog
    and will come back later on. I want to encourage that you continue your great job,
    have a nice afternoon!

    My web page - vakantiehuisje frankrijk

    ReplyDelete
  55. Great post. I'm experiencing a few of these issyes as well..



    My web-site; dental health

    ReplyDelete
  56. Apakah sekolah inklusi ini semacam SLB ? sekolah untuk mereka yang berkebutuhan khusus.

    ReplyDelete

..mana ada perlawanan tanpa keringat, mana bisa kemenangan tanpa semangat, mana ada keberhasilan dalam waktu singkat, jangan ada persaingan yang gak sehat..

REBUT!jangan di diamkan saja. REBUT! kejar dan jangan diam saja.

Peace Love Unity Respect