Tahun Baru, Trend Baru ?

Satu lagi poin yang banyak dibicarakan menjelang tahun baru, yakni soal trend. Lihat saja sendiri, di penghujung tahun ini, media – media banyak mengekspos seluk beluk trend yang bakal mencuat di tahun depan. Mulai dari trend mode pakaian, sepatu, aksesoris, kosmetik, rambut, makanan, gaya hidup dan masih banyak lagi trend – trend lainnya.

Dengan adanya trend – trend tersebut, sudah pasti akan bakal ada yang kena getah atau jadi korban. Siapa ? sudah tentu para konsumen dan pengekor trend. Yang aneh, para korban biasanya tidak menyadari kalau mereka sudah menjadi korban dari para produsen yang begitu aktif menawarkan rupa – rupa produksinya.

Masih ingat menjamurnya para kormod dari Demi Moore ? juga rambut keren ala F4 ? techno color merah, kuning, biru bahkan model rambut punk juga pernah booming di negeri ini. Banyak hal – hal yang ga perlu tapi dipaksa – paksain juga untuk dimiliki demi trend.

Nah, di momen tahun baru ini, para penganut trend sibuk mencari – cari model apa yang kira – kira bakal trend di tahun depan. Para pencipta model juga ga kalah sibuk menciptakan style – style tertentu yang bakal di-go public-kan. Yang berkiprah di dunia rambut macam Peter Saerang dan lainnya bakal berlomba - lomba menciptakan trend rambut buat tahun yang akan menjelang.

Dalam dunia fashion ada nama – nama macam Robby Tumewu, Itang Yunaz, Ghea Sukarya Carmanita dan lain – lain. Mereka senantiasa menelorkan trend – trend mode pakaian untuk remaja. Semoga karya – karya mereka tahun depan tidak Bupati ( buka paha tinggi – tinggi ) dan Bupalu ( buka paha malu – malu ) lagi karena UUP sudah diapprove.

Di balik trend, trend dan trend dimana – mana trend. Trend adalah suatu ekspresi individu, kata seorang pakar mode rambut. Karena mengejar trend, akhirnya apa yang dilakukan individu bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Justru naluri mempertahankan dirinya yang lebih banyak berbicara.