Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Laa ilaaha illallah Wallahu Akbar
Allahu Akbar Wa Lillahil-hamd
Sudah menjadi tradisi, pada malam Idulfitri selalu dilaksanakan pawai takbiran. Bagi masyarakat kita tradisi ini diniatkan untuk menyemarakkan datangnya hari raya. Aneka instrumen disertakan, mulai alat pengeras suara, alat musik, bahkan beduk.
Tapi tahukah anda bahwa beduk telah digunakan sejak ribuan tahun lalu dengan fungsi sebagai alat komunikasi baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik.
Menurut etnomusikolog Charles Capwell dari Amerika Serikat kala Laksamana Cheng Hoo bersyiar di Semarang ( yang disambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu ) yang hendak pergi dan ingin memberikan hadiah, Sang Raja tidak meminta apa-apa. Ia hanya ingin mendengar suara beduk di masjid - masjid, padahal sebelumnya Laksamana Cheng Hoo menggunakan beduk untuk tanda berbaris bagi tentaranya.
Sejak itulah, beduk pun menjadi bagian dari masjid, seperti di China, Korea dan Jepang, yang menempatkan beduk di kuil - kuil Buddha sebagai alat komunikasi ritual (penanda kegiatan ritual).
Sedangkan legenda yang beredar di masyarakat menceritakan, Wali Sanga mengambil beduk untuk digantung di masjid atau surau. Alat itu kemudian ditabuh lima kali sehari untuk mengumumkan awal waktu shalat ( yang sebelumnya memakai kentungan )
Pada perkembangan berikutnya, beduk semakin lekat dengan masjid atau surau dan dipakai untuk menandai berbagai peristiwa penting keagamaan lain, terutama menyambut Ramadhan dan Idul Fitri.
Terlepas dari berbagai versi tentang sejarah beduk, sudah saatnya kita mengungkapan rasa
syukur kepada Pencipta dengan menabuh beduk sambil takbiran...
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Laa ilaaha illallah Wallahu Akbar
Allahu Akbar Kabiro
Wal hamdulillahi katsiro
Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila
Laa Ilaaha Illallahu La Na`budu Illaa Iyyah,
Muhklishina Lahud-din, Walau Karihal Kafirun.
Laa Ilaaha Illallahu wahdah,
Shadaqo Wa`dah,
Wa Nashara `Abdah,
Wa A`azza Jundahu Wa Hazamal Ahzaaba Wahdah.
Laa Ilaaha Illallahu Wallahu akbar
Allahu Akbar Wa Lillahil-hamd
gambar beduk diambil dari sini
sumber : groups.google.co.id/group/budaya_tionghoa , sinarharapan.co.id
yes pertamaxxxxxxxxxxxx
ReplyDeletekomen dulu baru baca.......
kedua....
ReplyDeleteke3
ReplyDeleteTorres cetak goal nih.....
ada berapa kata beduk di post ini, wakakakakak :D
ReplyDeleteGOOD KID
"Wali Sanga mengambil beduk untuk digantung di masjid atau surau. Alat itu kemudian ditabuh lima kali sehari untuk mengumumkan awal waktu shalat ( yang sebelumnya memakai kentungan )"
ReplyDeletesekarang ketika zaman udah berubah dan teknologipun semakin maju, bedug sepertinya sudah tidak diperlukan lagi keberadannya. untuk mengingatkan orang sebagai pertanda waktu shalat tiba, cukup dengan adzan menggunakan alat bantu pengeras suara yang tentunya kerasnya 10x melebihi suara bedug.
lagian kalo saya baca diatas, bedug tuh sebenernya bukan dari ajaran islam tapi diadopsi dari ajaran Buddha..
gimana mo pada ninggalin bedug..??
Taqabalallahu Minna Wa Minkum.. Mhon maaf jka ada ksalahan..
ReplyDeleteAllahu Akbar
ReplyDeleteAllahu Akbar
Allahu Akbar
Laa ilaaha illallah Wallahu Akbar
met lebaran mas...
minal aidzin wal faidzin
jangan jangan nanti beduk dipermasalahkan lagi yah sperti kasus yang udah udah kaya reog ponorogo and else.. hehehheh, hope not :P
ReplyDeletesalam...
ReplyDeleteselamat hari raya idul fitri...
panda, mampir ya ke blograden yg baru ini
sebenarnya, adanya bedug atau kentongan dikampung2, selain adzan untuk memanggil orang solat, asal tujuannya benar itu gak masalah. itu artinya budaya pada waktu itu (wali sanga) telah ada akulturasi (yang penting tidak menyimpang).dalam ajaran islam juga tidak melarang adanya bedug untuk tujuan memanggil orang datang ke masjid (dalil naqlinya),Karena menurut hemat saya, wali sanga pada waktu itu menyesuaikan dengan budaya ymasyarakat sekitar.(untuk rida)
ReplyDeleteBahagia terasa bila segala khilaf & salah dapat saling dimaafkan, sebagai syukur menyambut IDUL FITRI..salam buat keluarga juga ya
ReplyDeletesebenarnya ada yang kurang selain bedug, aplagi klo petesan :D
ReplyDeleteMInal Aidin Wal Faidzin mOhon Maaf Lahir dan Bathin Mas..Yu kita tabuh bedug nanti di hari raya...
ReplyDeleteMet lebaran bung..hemm ga ikut mukul bedung bung...oh ya mohon maaf lahir bathin and Merdeka
ReplyDeletemo nembak keyword "beduk" nih nampaknya weks...
ReplyDeleteituh kenapa siy banyak bener nyang di bold bedug nya? xixixixi *ooo ya ya ya ai know lah, sukses aja bro dengan kentongannya
ReplyDeletemohon maaf atas segala kesalahan Kang....met ied mubarak...
ReplyDeletemas mohon maaf atas segala kesalahanku ya, selamat menuju hari kemenangan, moga kita kembali fitri
ReplyDeletemaaf lahir batin yak
ReplyDeleteNgomongin apaan sih... bedug apa lebaran? kalo nggak punya gubug(temoat berteduh) apa ya ikut lebaran? Apa sih pengerian lebaran? kok ane malah tambah binun? semua orang ngomongin itu sih?
ReplyDeletemohon maaf atas segala kesalahan Bung....met ied mubarak...
ReplyDeletejadi tambah inget kampung halaman nih,hu..hu...
ReplyDeletesalam lebaran dek...trims koment-nya
ReplyDeletePANDAAAAAAAAAAA! , GUa belom mudik senen masih Gawe....SIALAN NIH PT...bikin BT, momm , brother i miss u alL
ReplyDeleteindonesia memang kaya akan budaya, dan salah satu kehebatannya, akulturasi dan adaptasi budaya itu sendiri. bedug yang diadaptasi dari budha, ketika dikumandangkan tidak berasa dalam kuil ato acara budha lagi kan? itulah budaya indah negeri kita.
ReplyDeletegak asik klo gak da bedug, sampoerna ijo aje iklannya keren banged waktu nabuh bedug!
hehehe..
iya om panda, masih muda dan labil klo cumie ini mah hehe mohon bimbingannya terus ya !
jangan mempermasalahkan dari mana asal bedug. bedug adalah sebuah alat, bukan bagian dari ibadah itu sendiri..., jadi sah sah aja kok. kayak kaos...., mana ada kaos jaman nabi????
ReplyDeletetapi kan selama tidak melanggar ajaran, dalam artian masih bisa nutupi aurat dengan benar, bukan kah kaos tidak dilarang??
begitu pula bedug, selama kita hanya memakainya untuk mengingatkan waktu salat dan tidak menganggapnya sebagai kebutuhan dalam salat, itu masih benar, walaupun bedug dari budha....
mohon maaf bila ada salah...., manusia adalah tempat salah dan dosa..., sudi kiranya membuka lebar pintu hati ......
dalam hari yang suci ini....
Ooo...jadi gitu ya? pasti aneh kali ya kalau sekarng kentongan masih digunakan sebagai bedug ?
ReplyDeleteWaaah, nggak terasa, udah mau lebaran sebentar lagi....bahagianya...sekaligus sedih juga...soalnya target-target yang direncanakan untuk dilakukan pada bulan ramadhan ini tidak tercapai (;_;)..
o iya,
ReplyDeletemohon maaf lahir batin juga kalau-kalau saya mugnkin pernha comment yang nggak enak dsb
(^_^)v
ntar pas takbiran saya bakal keliling kota sambil menabuh beduk, tapi anehnya saya sama temen2 pake motor!
ReplyDeletewkekekeekek!
Selamat Hari Raya Idul Fitri
ReplyDelete"Minal Adidin Wal faidzin"
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Semoga kang Panda sukses selalu yah :)
Hmmm..kayanya seorang ustadz nie..kalau dilirik dari postingan-postingannya..hehehe
Ketika Suara tak terdengar
ReplyDeleteKetika Tangan tak mampu berjabat
Hanya hati yang tulus mengucapkan:
"Selamat Idul Fitri"
Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Salam
Zalukhu
Allahu Akbar.. Allahu Akbar Wa Lillahil-hamd
ReplyDeleteariel dan Keluarga ngucapin mohon maaf lahir dan batin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1929H
Andai jemari tak kuasa berjabat, setidaknya kata masih dapat terungkap. Dengan segala kerendahan hati, Memohon maaf atas khilaf dan dosa. Selamat idul fitri 1429 H.
ReplyDeletedoh. blom takbiran kali
ReplyDeletepanda mampir ya ke domain baru saya
ReplyDeletemohon maaf lahir batin..
ReplyDeletebr tukeran link nya di mana?
selamat menjemput lebaran
ReplyDeletesalam kenal juga
seinget saya dulu di tv sebelum kumandang adzan, ada beduknya dulu .. sekarang dah ga ada yaa ? tek tek tek dug dug dug ... jadi inget abah
ReplyDeleteMohon Maaf lahir bathin
rasanya mukul bedug apa yah hehehe lom pernah.. jadi penasaran, berat gak yah?
ReplyDeletebedug dan takbiran tak bisa dipisahkan dari hari raya idul fitri...
ReplyDeleteabis itu lebaran mas hehehe
ReplyDeletewah, terlambat kasi koment... tapi gak telat2 amat utk ngucapin :
ReplyDeleteSelamat Lebaran Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Minal aidin wal faidzin bro..
P.S : koneksi internet di daerahku sangat2 lemot bro, buka situs aja sulit. apalagi kalo situsnya berat, waduw.. ke situs bro Panda termasuk susah diakses lho..
Thanks to my father who informed me about this website, this webpage
ReplyDeleteis genuinely awesome.
Review my website :: replacing head gasket
Saat ini kita sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, ini artinya tidak lama lagi kita akan menyambut hari raya Idul Fitri 1438H, tentunya sehari sebelumnya hingga paginya di adakan takbiran.
ReplyDeleteHari ini kita menyambut puasa hari ke 17, ini artinya kita semakin dekat dengan hari kemenangan atau -H 12 menuju lebaran.
ReplyDeleteTinggal menghitung 3 hari lagi / H-3 untuk menyambut hari kemenangan. Pada hari sabtu malam kumandang takbiran akan kita dengar bersama.
ReplyDeleteTidak terasa ya, kita telah melewati bulan puasa kemudian di tutup dengan hari kemenangan hari raya Idul Fitri sudah di H+8 lebaran.
ReplyDeleteSemuanya terasa begitu cepat.
Rasanya baru kemarin takbiran Idul Adha kini kita sudah melewatinya dalam beberapa hari.
ReplyDeleteTadi malam tepatnya tanggal 1 Muharram seluruh umat islam di seluruh negara merayakan pergantian tahun islam ini. Di Indonesia saja banyak adakan acara paway obor disertai iring-iringan dari bedugnya.
ReplyDelete