Masjid Agung Sunan Ampel

Memasuki bulan Ramadhan, Masjid Agung Sunan Ampel menjadi salah satu kawasan yang paling dicari. Selain niat ingin menjalankan sholat dan dzikir di tempat yang tenang, banyak yang datang untuk ziarah ke makam Sunan Ampel.

Bagi peziarah kawasan Sunan Ampel sangat dikenal hingga pelosok nusantara. Paling menyolok adalah keberadaan Kampung Arab. Sesuai namanya, kawasan ini sebagian besar ditempati oleh keturunan Arab Yaman yang sudah menetap ratusan tahun.

Ampel memang selalu sibuk, bahkan sejak ratusan tahun lalu, oleh para saudagar Arab dan Cina yang datang untuk berdagang.


Masjid Ampel sendiri didirikan pada tahun 1421 oleh Raden Mohammad Ali Rahmatullah alias Sunan Ampel dengan dibantu kedua sahabat karibnya, Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji ( Mbah Bolong ), dan para santrinya. Di atas sebidang tanah di Desa Ampel (sekarang Kelurahan Ampel ) Kecamatan Semampir sekitar 2 kilometer ke arah Timur Jembatan Merah

Sayangnya, ihwal tentang kapan selesainya pembangunan Masjid Ampel ini, tidak ada satupun sumber yang menyebutkannya.

Masjid dan makam Sunan Ampel dibangun sedemikian rupa agar orang- yang ingin melakukan sholat di masjid dan berziarah dapat merasa nyaman dan tenang. Hal ini tampak jelas dengan dibangunnya lima Gapuro (Pintu Gerbang) yang merupakan simbol dari Rukun Islam.

Dari arah selatan tepatnya di jalan Sasak terdapat Gapuro bernama Gapuro Munggah, suasana perkampungan yang katanya mirip dengan pasar Seng di Masjidil Haram Makkah. Menggambarkan bahwa seorang muslim wajib menunaikan rukun islam yang kelima jika mampu.

Setelah melewati lorong perkampungan yang menjadi kawasan pertokoan yang menyediakan segala kebutuhan mulai busana muslim, parfum, kurma dan berbagai asesoris, akan terlihat sebuah Gapuro Poso (Puasa) yang terletak di selatan Masjid Sunan Ampel.

Setelah melewati Gapuro Poso, baru terlihat bangunan utama, yaitu Masjid

Masjid sudah empat kali dipugar, tetapi keaslian bangunan ini yang ditandai dengan ke-16 tiang utamanya ( panjang 17 meter tanpa sambungan, diameter 60 centimeter ) dan 48 pintu itu tetap dipelihara dan dirawat, agar jangan sampai turut direnovasi. Karena selain merupakan peninggalan sejarah, tiang tersebut juga memiliki makna. Tujuh belas ( panjang tiang ) menunjukan jumlah raka'at shalat dalam sehari yang merupakan tiang agama Islam. Hingga kini tiang penyangga ini masih kokoh, padahal umurnya sudah lebih dari 600 tahun.

Menara setinggi lima puluh meter juga menjadi ciri khas masjid ini. Dahulu memang belum ada alat pengeras suara, sehingga semakin tinggi menara semakin baik, agar suara azan bisa terdengar. Kubah berbentuk pendopo Jawa adalah perlambang kejayaan Majapahit, yang saat itu juga berperan menyebarkan agama Islam bersama Sunan Ampel.

Keluar dari masjid akan terlihat Gapuro lagi yang bernama Gapuro Ngamal. Disini orang-orang dapat bershodaqoh sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan. Shodaqoh tersebut juga digunakan untuk pelestarian dan kebersihan kawasan Masjid dan Makam, menggambarkan rukun Islam tentang wajib zakat.

Tak jauh dari tempat itu akan terlihat Gapuro Madep letaknya persis di sebelah barat Masjid Induk. Disebelah kanan terdapat makam Mbah Shanhaji ( Mbah Bolong ) yang menentukan arah kiblat Masjid Agung Sunan Ampel. Menggambarkan bahwa pelaksanaan sholat menghadap kiblat

setelah itu ada Gapuro Paneksen untuk masuk ke kompleks makam. Ini menggambarkan sebagai syahadat " Bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah "

Kompleks makam dikelilingi tembok besar setinggi 2,5 meter. Makam Sunan Ampel bersama istri dan lima kerabatnya dipagari baja tahan karat setinggi 1,5 meter, melingkar seluas 64 meter persegi. Khusus makam Sunan Ampel dikelilingi pasir putih.

Di tempat ini juga terdapat sumur bersejarah yang kini sudah ditutup dengan besi. Banyak yang meyakini air dari sumur ini memiliki kelebihan seperti air zamzam di Mekkah. Banyak masyarakat yang minum dan mengambil untuk kemudian dibawa pulang.

Pada tahun 1972 Kawasan Masjid Agung Sunan Ampel telah ditetapkan menjadi tempat wisata religi oleh Pemkot Surabaya.



foto diambil dari sini
sumber : mupeng.com, indosiar.com

41 comments:

  1. Tradisi berziarah adalah tradisi perpaduan antara budaya Jawa dan Islam yang masih eksis sampai sekarang ini terutama dari kalangan Nahdhiyin

    ReplyDelete
  2. Iya bro...
    ane waktu maen ke SBY maen kesana.
    Ma bonyok. Enak disana. Tenang suasanya, padahal banyak orang lalu lalang gitu..
    Hiks... Jadi pengen kesana lagi neh

    ReplyDelete
  3. ciri khas majapahit banget masjidnya ya? he..he..

    ReplyDelete
  4. puasa2 gini emang bagusnya wisata religi ya bos... asal jangan kegiatan tersebut ujung2nya musrik ya..(sok tahu)

    ReplyDelete
  5. Masjid yang sungguh luar biasa.. Maisalkan semua masjid di keramatkan, pasti yang sholat banyak..

    ReplyDelete
  6. Aduh kalau baca tulisan di atas...rasanya pengen jiarah and mengunjungi mesjidnya....kapan ya..?

    ReplyDelete
  7. mas, mesjidnya cheng ho di review juga dund...
    pnasaran, blum sempet ke surabaya nech...
    hehehehe....

    klo aja pemerintah mau ngurus dengan bener, pasti setiap tempat (khususnya masjid2 peninggalan wali songo), jadi tempat wisata religi yang bener2 enak. Klo di masjid agung banten ma makan sunan gunung jati masih jauh dari kata nyaman. Di masjid agung sunan ampel enak ya? ga da yang minta2 gitu?

    ReplyDelete
  8. Pas baca jadi pengen kesana yah
    kayanya adem gitu masjidnya

    ReplyDelete
  9. Pengen coba ziarah ke makam sunan ampel :)
    kpn yah ?

    ReplyDelete
  10. saya pernah kesana... saya pernah kesana...
    heuwheuwheuw

    ReplyDelete
  11. Saya pernah beberapa kali ke surabaya namun sayang skali ga pernah mampir ke Masjid Ampel, insha Allah nanti jika ada kesempatan kesana lagi

    ReplyDelete
  12. wah.. baru aja kemaren nonton acara ttg wali songo di tivi.. eh disini ngebahas ttg sunan juga.. nice-nice..

    ReplyDelete
  13. selamat menunaikan ibadah puasa kang..mohon maaf lahir dan batin..semoga tambah mantap ibadahnya..sukses..:)

    wah saya baru tahu nie..wah lengkap sepertinya infonya..pasti ini sudah survey langsung..makasih sharingnya kang..nambah wawasan juga ini..salam..:)

    ReplyDelete
  14. wah..., baru survey ya......,

    ReplyDelete
  15. perlu guide nggak om??

    ReplyDelete
  16. Lho..Lho..??!
    blogger SBY juga toh?

    saya malah biasanya ke-ampel bukan buat ziarah, tapi hunting buku dan murottal :mrgreen: dan makanan khas arab tentunya..

    ReplyDelete
  17. yups, saya pernah baca tentang sejarahnya Sunan Ampel, katanya kuburannya Mbah Soleh, murid Sunan Ampel ada 7 karena beliau mati 7 kali dan letaknya di belakang masjid. Bener ga sih? daku belum pernah kesana soalnya. ^_^

    ReplyDelete
  18. aku baru tahu dari jaman majapahit :)

    ReplyDelete
  19. Wah nanti kalau pulang ke surabaya, nanti mampir lagi ke Mesjid Ampel, Salam

    ReplyDelete
  20. weks jadi pingin main juga ke sana..cuman belum pernah ke sby neh

    ReplyDelete
  21. MbAH bOLONG, konon katanya mbah bolong waktu itu melubangi salah satu tembok dan setelah dilubangi beliau melihat ka'bah di makkah. karena melihat ka'bah itulah arah kiblat Masjid Sunan Ampel dapat ditentukan. akhirnya mbah Sonhaji dijuluki mbah bolong. bener ga Bung?

    ReplyDelete
  22. Boro-boro ke Surabaya.... ke Bandung aja lum pernah... life so complicated

    ReplyDelete
  23. selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga kita dapat meraih kemenangan.
    Kapan-kapan ada rejeki mau juga lihat masjid Sunan Ampel, InsyaAlloh

    ReplyDelete
  24. Thanks banget mas info ttg Masjid Sunan Ampel, jadi tahu sejarahnya.

    ReplyDelete
  25. wuiiihhh wisata religi nich.. kereeennn

    ReplyDelete
  26. jangan lupa juga..sebelum jadi Sunan Ampel..Raden Rahmat (nama sewaktu muda) beliau membangun masjid Rahmat di kawasan Kembang Kuning..dan itu termasuk wisata religi yang dimiliki oleh Surabaya

    ReplyDelete
  27. Kapan yack, dhie bisa bersandar di Masjid Agung Sunan Ampel

    ReplyDelete
  28. semakin banyak yang sholat di masjid itu semakin kokoh juga bagunan mesjid itu!
    wekekekkekeke!

    ReplyDelete
  29. pengen euy ngrasain shalat di sana. Rasanya adem kyknya ya

    ReplyDelete
  30. Masjid Ampel memang sangat menyejukkan
    tempat yang wajib dikunjungi kalo kebetulan main ke Surabaya

    btw, sate kambing dan kambing guling di jalan Sasak masih ada ga yah?

    terenak se indonesia raya tuh, hehehe

    ReplyDelete
  31. kapan2 main kesana ah biar tau

    ReplyDelete
  32. wah saya menjadi ingat ketika di Gontor neh bung..dengan dua postingan ini, dimana setiap waktu harus dimasjid sholatnya kalo ga lidi jadi musuh..hehehe

    ReplyDelete
  33. pernah singgah ke masjid ini,untuk sholat magrib..rame ju9a..:)

    ReplyDelete
  34. waaa hbs wisata religi yah:) bisa ni kapan2 kalo maen ksana hehehe anterin yah

    ReplyDelete
  35. kalo saya pernah kesini,waktu liburan kemadura 2 bulan lalu.JD PENGEN KESANA lagi nih.

    ReplyDelete
  36. wah jadi tau sejaraha perkembngan islam di indonesia ni...nice post...:D

    ReplyDelete
  37. alhamdulillah....dizinkan allah,saya datang ke masjid sunan ampel( 2006 )tima kasih buat imam.kiyai saifullah,ibnu ( family )

    ReplyDelete
  38. Berwisata religi khususnya di bulan suci ini bisa di jadikan alternatif untuk menunggu buka puasa.
    Bila ada kesempatan saya ingin mengunjungi masjid sunan ampel ini.

    ReplyDelete
  39. Masjid Sunan Ampel masih terus banyak di kunjungi sebagai tempat ziarah favorite masyarakat Indonesia.

    ReplyDelete

..mana ada perlawanan tanpa keringat, mana bisa kemenangan tanpa semangat, mana ada keberhasilan dalam waktu singkat, jangan ada persaingan yang gak sehat..

REBUT!jangan di diamkan saja. REBUT! kejar dan jangan diam saja.

Peace Love Unity Respect