Di Surabaya tengah marak dengan temuan praktik ijazah instan di PTS ( saat ini yang ketahuan PTS, PTN belum ) yang telah diungkap dengan berani oleh tim Jawa Pos. Seperti yang diberitakan Jawa Pos, konsumen utama ijazah instant ada empat yakni PNS, guru, anggota dewan dan mahasiswa.
Bagi PNS, ijazah hanyalah persyaratan administratif untuk kenaikan jabatan/golongan, masih ada syarat masa-kerja, tes psikologi dan kesehatan dan lain – lain. Untuk anggota dewan, selain untuk gagah – gagahan, ijazah juga bisa digunakan untuk mendaftar sebagai caleg, tapi tetap saja yang menentukan adalah suara pemilih terbanyak. Begitu juga dengan mahasiswa yang malas kuliah bisa memanfaatkannya untuk sekedar pendaftaran capeg saja.
Yang menentukan diterima atau tidak adalah seleksi, tes dan wawancara dari instansi atau perusahaan yang akan menerimanya menjadi pegawai. Yang paling besar dan panjang dampaknya adalah guru. Karena dalam akreditasi, ijazah menjadi penentu final. Selanjutnya, untuk jangka panjang, generasi setelah kita akan diajar dan dididik oleh guru dengan kualitas dan mentalitas “ ijazah instan ”
Mengapa ijazah instan subur ? Itu terjadi bukan semata – mata kemalasan para pembeli dan kebiadaban para penjualnya. Semua terjadi karena kondisi masyarakat negara ini yang menghargai manusia dari ijazah bukan dari keahlian dan kemampuan.
Lalu, bagaimana menghilangkan praktik ijazah instan ? mudah, buang sikap mental yang menilai orang dari ijazahnya ! Juga rubah sistem administrasi dan rekrutmen meskipun butuh waktu yang cukup panjang untuk merubahnya. Atau anda punya solusi lain ?
gambar diambil dari sini
bagi PNS, walaupun hanya sebagai syarat administrasi tapi jika tidak punya ijazah atau sertifikat, maka tidak dapat naik pangkat atau golongan.
ReplyDeleteOuw iy neh mas, tetangga ku seorang guru juga gt, masa cuman sekolah 2-3 bulan udah dapet ijazah S-2 nya....
ReplyDeletelha itu kasus udah ditangani blom ama pihak yang berwajib?
dah seperti mie ajahhh
ReplyDeleteiya benar..negara ini terlalu memandang dari ijazah.. akibatnya skill benar2 tidak terlalu diperhatikan..
ReplyDeleteKapan Negara ini menjadi sebuah negara yang menjadi pendidikan sebagai pondasi bukan sebagai batu loncatan untuk meraih jabatan atau pun pangkat.
ReplyDeletePendidikan merupakan sarana pencerdasan bangsa tapi masih seperti ini.
Salut buat Jawa Pos...maju terus
Sekarang khan jaman serba Instan, apa apa di "instan" kan biar gampang dan enak :)
ReplyDeletedimana-mana kayanya yg instan memang menjadi pilihan terbaik hehehe..tapi masa ijazah aja pilih yg instan?sudah sedemikian bobroknya kah bangsa indonesia?jangan bikin malu diri sendiri yap :D
ReplyDeletesolusinya gimana ya bos?..... wah mumet... hati nurani aja dah.. he2..kg punya solusi neh....
ReplyDeleteloh hebatnya di tempat bunda pernah ada kursus cuma 10 hari, langsung ijasah keluar, mau SI, S2 tinggal pilih
ReplyDelete--- ck.ck.ck..
Bagaimana nasib negara kita ditangan mereka ya?
biasanya yang pengen dapet ijazan instan itu para pejabat ataupun orang yang sudah kaya!
ReplyDeletetrus universitasnya universitas yang nggak terlalu terkenal!
wkekekekek!
Merubah sistem penerimaan PNS? Sependapat. Minimal ada fit and proper test. Jadi ada semacam evaluasi dengar pendapat lah. Masak iya... sistem nya kalah canggih dengan perusahaan swasta (yang notabene perusahaan mikro).
ReplyDeletebagus kang postnya..nie kudu dibaca ama orang-orang yg cuma peduli dengan secarik kertas berisi cap dan tanda tangan dengan keterangan : "lulus dengan memuaskan"...hehehe..
ReplyDeletedulu dan skg msh tetep aja ada seperti ini..mental orangnya nie yg harus direvolusi..hihihi..
good post kang :)
kayaknya dr dulu dah denger soal ijazah palsu ini ya
ReplyDeletegila banget bisa ada hal macam ini
ReplyDeletejangankan ijazah, sekarang apa-apa pengennya instant mas...
ReplyDeletehemm..., merubah ijazah instant memang tak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa.
ReplyDeleteYg penting kemauan ada dan pemerintah betul2 peduli utk menghapus praktek itu.
lo saya mau beli izajah nih gimana dong????
ReplyDeletehari gini masih pake ijazah palsu hehehe
ReplyDeleteNamanya juga usaha :-D
ReplyDeletemaju terus Jawa Post!
Mau dikemanakan bangsa ini kalau cara-cara seperti ini yang ditempuh...
ReplyDeletewalau ada ijazah instat, diriku tetap tidak ingin yang instant2...
ReplyDeletesebab yg penting adalah proses bukan hasilnya bukan begitu bukan?? :D
wah... ijazah kok ikut2 mie aja ya... pake kategori "instan" mie instan... ijazah instan... ntr jabatan instan.... he..he..
ReplyDeleteDuch.... kok masih saja ada yang menganut aliran itu yack?
ReplyDeleteMemang inilah cara cerdas untuk meningkatkan jumlah sarjana yang tidak cerdas... :D
ReplyDeletemasih ada?bukannya da di blokir tuch..
ReplyDeletejaman kan udah semakin maju..., jadi kalo jadi instan..., itu hal yang wajar....
ReplyDeletelho kok?????
mungkin suatu saat juga akan ada hidup yang instan..., lahir trus langsung udah bisa k*w*n.....
saya paling muak dengan yang seperti ini...
ReplyDeletebukan cuma muak dengan yang beli atau yang ngeluarin ijazah instant,
walaupun ijazah saya asli semua & nilainya cukup membanggakan (^_^), tapi saya jauuuuuuh lebih muak lagi dengan orang yang cuma menilai dari ijazah doang..
kebetulan saat ini saya banyak bekerjasama dengan orang2 yang sangat pintar tapi nggak cukup dana untuk dapet ijazah (dulunya)
bilang apa ya? umm.. turut berduka cita aja dah hehe.. mudah-mudahan bisa teratasi.
ReplyDeleteCuma bisa geleng2 kepala sambil mengingat di masa lalu pas ngejar deadline Tugas Akhir ...
ReplyDeletemasih banyak yg kek gitu2an...
ReplyDeletesusah para mental manusia di Indonesia...
benernya ni berita basi di surabaya,tp mungkin karena dh pada kecipratan duitnnya, jd ya aman-aman aja deh.setelah dibongkar di koran baru deh pada kelabakan..
ReplyDeletedulu...waktu jamannya masih kuliah di jogja. ada temen yang nawarin ijazah instant,tapi dia ga brani nawarin kesaya, coz saya anti banget soal beginian. dia nawarin ke temen saya yang satunya. dan sepertinya dia tertarik krn dia D3 arsitektur tapi ampe sekarang belon kelar-kelar juga..hehe..
ReplyDeletekatanya sih itu untuk semua jurusan. teknik arsitektur bs jadi sarjana ekonomi. test nya di surabaya.
dan, temen2 saya yg pada males kuliah, belajar, berfikir, males segala-galanya itu pada kepincut dan akhirnya...ngebayar berapa belas juta gitu..
emang ya, mental orang indonesia itu pada bobrok..berjuang untuk dirinya sendir aja males, apa lagi berjuang untuk orang lain..untuk negaranya sendiri..hmmm... tragis
ini neh yang merusak generasi muda...
ReplyDeletesemakin banyak yg ingin memiliki ijazah instan ini..
terutama orang2 yang punya otak instan dan mental busuk, yang hanya ingin dapat wah dan jabatan bagus..
untung di surabaya sekarang jadi sorotan, tak doain mereka2 yg gunakan ijazah instan tersebut ketahuan semuanya
jaman sekarang dapet ijasah memang mudah gan .
ReplyDeleteAdanya ijazah instan tentu perlu di tindak lanjuti, sebab sudah pasti tidak resmi "ilegal" TANPA mengikuti sekolah mana bisa mendapatkan ijazah dengan cepat.
ReplyDeleteKalau mau mendapatkan ijazah resmi harus dengan sekolah resmi pula.
ReplyDeleteKalau mau ijazah yang resmi lebih baik ngulang sekolah, itu menurut saya.
ReplyDeleteKalau ijazah instan kan tidak melalui sekolah dulu juga bisa dapat ijazah. Masalahnya apa itu resmi / asli atau palsu ?
ReplyDeleteIkut ujian paket C juga bisa dapat ijazah meskipun pas seklolah kita belum lulus
ReplyDelete