Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Jawa Timur. Karakter wilayah yang terletak di ujung paling timur Pulau Jawa ini juga menarik untuk di ketahui selain wilayah tapal kuda dan wilayah arek pada postingan blog ini sebelumnya.
Karakter Banyuwangi lebih kurang bisa dilihat dari makanan khasnya. Rujak itu dari Sidoarjo sedangkan Soto dari Madura. Disini rujak dan soto dicampur, jadilah rujak soto khas Banyuwangi. Atau pecel dicampur rawon jadilah pecel rawon yang cuma ada di Banyuwangi.
Suku Osing adalah penduduk asli Banyuwangi dan penduduk mayoritas di beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Suku Osing merupakan perpaduan budaya dan tradisi yang ada di Banyuwangi.
Topografi Banyuwangi yang unik didukung oleh kekuatan karakter masyarakat multikultur yang jumlahnya sekitar 1,5 juta jiwa dan tersebar diwilayah seluas 5.782,50 km2. Ada tiga elemen masyarakat yang secara dominan membentuk stereotype karakter Banyuwangi yaitu Jawa Mataraman, Madura – Pandalungan ( Tapal Kuda ) dan Osing.
Persebaran tiga entitas ini bisa ditelisik dengan karakter wilayah secara geografis yaitu Jawa Mataraman lebih banyak mendominasi daerah pegunungan yang banyak hutan seperti wilayah Tegaldlimo, Purwoharjo, Bangorejo dan Tegalsari. Sedangkan masyarakat Madura lebih dominan didaerah gersang seperti di kecamatan Wongsorejo, Muncar dan Glenmore. Sementara masyarakat Osing sendiri dominan di wilayah subur di sekitar Banyuwangi kota, Giri, Glagah, Kabat, Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Cluring dan Genteng.
Walaupun menjadi etnis khas Banyuwangi, secara proporsi, penduduk suku Osing bukan mayoritas di 24 kecamatan. Tidak ada data pasti yang menyebutkan berapa jumlah suku Osing di Banyuwangi. Namun sebagai gambaran, jumlah warga Osing sekitar 20 % dari total populasi. Terbanyak Jawa ( 67 % ) dan sisanya Madura ( 12 % ) dan suku lain ( 1 % ).
Meski berkelompok dalam kantong wilayah tertentu, masyarakat Osing tidak bersifat ekslusif seperti masyarakat Tengger yang hidup di dataran tinggi Tengger ( dekat gunung Bromo ) atau masyarakat Baduy di Banten. Osing sangat adaptif, terbuka dan kreatif terhadap unsur kebudayaan lain.
Karakter egaliter menjadi ciri yang sangat dominan dalam masyarat Osing. Ini tampak dalam bahasa Osing yang tidak mengenal tingkatan bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Madura. Struktur masyarakat Osing pun tidak berorientasi pada priayi seperti orang Jawa juga tidak pada kyai seperti orang Madura dan tidak juga pada Ksatria seperti kasta orang Bali ( Heru SP Saputra, Shrintil, 2007 ).
Masyarakat Banyuwangi beragama Islam, tetapi karakter sinkretisme agama dan budayapun kental.
gambar : wikipedia
sumber : studi kasus Kompas ( 25/7/2008 ), wikipedia
nyesal ga sempat mampir ke Banyuwangi sewaktu liburan kesana...
ReplyDeletebanyuwangi dari banyumas jauh gak mas??
ReplyDeletexixixixi...
9la9ah ombo?
ReplyDeletesuku 0sin9? baru den9er maz?
tapi mreka berbaur seperi biasa d9 masy.sekitar?
akhirnya bisa komen jua..;)
Artikel di blog ini sangat menarik dan bagus. Anda bisa lebih mempromosikan artikel Anda di lintasberita.com dan jadikan artikel Anda Topik yang terbaik bagi para pembaca di seluruh Indonesia. Nantikan segera plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi untuk Blogspot dan Wordpress dengan instalasi mudah & singkat. Salam!
ReplyDeletewahh blm pernah main ke banyuwangi nih.kapan2 disempetin ahh tapi ngajak om panda yee
ReplyDeleteomongan orang banyuwangi itu aneh menurut saia :D
ReplyDeletesinkretisme apaan tuh!
ReplyDeletetanya paman wiki ahhh!
wekekkeke!
Banyuwangi, tempat yg sering disebut-sebut sama ibu saya yg menghabiskan masa kecilnya di Wonorejo, Pasir Putih, Situbondo. Meskipun secara administratif masuk Kab. Situbondo, namun warga Wonorejo lebih merasa sebagai orang Banyuwangi karena jauh lebih dekat dengan Banyuwangi.
ReplyDeleteDuh, kapan yah sempat main ke sana lgi?
cc pencinta SOTO... mau donkkk nyobain rujak sotonyaaa...
ReplyDeleteeh di banyuwangi itu ada pantai apa siyh Pan??? waktu kuliah dulu cc diajakin kesana sama temen..katanya baguss..sayang waktu itu cc ga sempat kesana..:(
Saya tidak komentar... pokoke Banyuwangi keren deh!
ReplyDelete*saya cuma mau ungkapkan... blog ini sekarang kok enteng dibukanya ya???
kapan ya bisa kesana ? :(
ReplyDeleteKok saya baru denger ya... suku osing...?
ReplyDeletewah, kang panda kayanya sueneng jalan - jalan neh...hehehe
ReplyDeleteuntung kesini :), bisa sedikit melepas lelah karena sering diajak jalan - jalan :)
abis ini kemana yah travellingnya??
kayanya lama2 mo calonin guburnur ya bos.. he2.. kuasai dulu tradisi rakyat bos, budaya masing2 wilayah.. aku dukung.. he2..
ReplyDeletebanyune wangi kok minyak wangi,kang panda. tapi panda kan harusnya hidup di kutub? hehehe
ReplyDeletekirain suku oshin dalam film drama jepang itu.. :).. btw thnaks mas info baru neh
ReplyDeletebaru denger nih ada masyarakat osing ...
ReplyDeletetq .. tambah belajar mengenal budaya negeri sendiri nih
Ceritain asalnya kota banyuwangi dong bos.
ReplyDeleteBanyune wangi op seh?? :)
wah tadinya aku kenal Banyuwangi hanya Denada dan Santet. Ternyata Banyuwangi lebih dari itu. Luar Biasa.
ReplyDeletetemen di banyuwangi seh banyak..tp blon pernah kesana sama sekali..hehhehe
ReplyDeleteAku kenal banyuwangi dari cerita donengnya yg melegenda.. selebihnya ngga..!!
ReplyDeletesetelah aku baca, nambah deh pengetahuanku ttg banyuwangi.. thk ya broth.. da sharing info
saya baru tau loh kalau suku osing itu suku asli banyuwangi...
ReplyDeletenambah lagi nih info soal penduduk asli. baru pertama denger suku osing
ReplyDeletewaaah,...pengetahuan baru neeh,..buat aqyu,... bener yang di bilang,..aqyu cuma tahunya masayarakt tengger doang,..duuuh noraknya aqyu!
ReplyDeletebanyuwangi punya laut yang keren untuk dipake surfing....nggak kalah sama bali!!!!
ReplyDeleteG LAND.,,,kangen pengen kesana lagi
Ooh...baru tau kalau penduduk asli Banyuwangi suku Osing
ReplyDeletekapan2 kesana dech mau makan rujak
ups! Banyuwangiku...
ReplyDeletehttp://masarif.net/pidato-kemenangan-barack-obama-yes-we-can/#comment-1791
Kalo ingat banteng, kijang, elang, merak asli Sadengan jadi pengen ke sana lagi...!!!!
ReplyDeletebanyuwangi.., berarti air nya wangi yah hehehe... :D
ReplyDeletentar kalau saya kesana,ajak kelilingh keliling ya,broth?
ReplyDeletebanyuwangi asal kata dari banyu=air, wangi=wangi..air wangi.. air kembang , air mantra ya?? ahh bunda sok tauuuu
ReplyDeleteBos, Egaliter itu artinya apa? *bego mode:on*
ReplyDeleteno comment nih , nggak pernah ke bayuwangi he..he..he
ReplyDeletehoreeee pernha tinggal di banyuwangiii..hehehehehe, jadi tau dikit dari dulu
ReplyDeleteBanyuwangi....banyu = air..wangi = harum.. jadi banyuwangi = air harum... berarti dulu banyak parfum kecemplung di banyuwangi ya.. wakakak..
ReplyDeletejalan jalannya brg om Gugel ama kakek wiki ya
ReplyDeleteKangen Tari Gandrung Banyuwangian ...
ReplyDeleteBaru dengar keberadaan suku Osing, berarti mereka jawa dong?
ReplyDeletebanyuwangi memang unik....
ReplyDeletekirain osing ituh makanan :D
ReplyDeletewah rame bgt nih blog nya....
ReplyDeletesalam kenal ya dr aku ce cantik..
http://www.flextermania.co.cc/
ada yang seru di blog ni lo...coba liat2 dech....join trs ngajak 2 orang bs dapet ratusan ribu bahkan miliaran,ada bonus sponsor 50rb/tmn yg diajak,trs ada bonus2 27.500 yang laen nya,dpt cci”kartu discon”.wah...mendingan baca sendiri biar ngerti bnyk....
seru...
aku aja tertarik,palagi kalian...
Wah saya baru denger nih suku osing
ReplyDeletebanyuwangi...
ReplyDeletejadi inget kiyai saya dulu, heheh sempet juga mimpi berangkat bareng sama sang kiyai ke kota banyuwangi...
tapi sampe sekarang pun belum penah menginjakkan kaki kesana..
banyuwangi, yang kolam wangi itu ya??
ReplyDeleteeh salah, telaga wangi, jadi pengen baca lagi kisah telaga wangi...
:D
Baru tahu lho ada pecel rawon dan rujak soto.... aneh ya ?
ReplyDeletewah lucu jg ya, pecel dicampur rawon..kayaknya enak tuh..wajib coba kalo ke banywangi.
ReplyDeletegmn kabarnya nih?
pecel campur soto gimana rasanya tuh?
ReplyDeletekeren juga kedengarannya
Pernah ke Banyuwangi tapi cuman sekali. Tapi aku nggak tahu mana masyarakat Osing itu.
ReplyDeletepernah lewat banyuwangi pas mau ke bali..
ReplyDeletetapi baru tau nih tentang suku osing :)
Aku komentarin BAR atas ajah ah, Aku Cinta Kau Indonesia. Biar kata orang Kau bobrok, Biar kata orang kau sarang koruptor biar kata orang kau sarang teroris Aku tetap cinta kau. Kau tumpah darahku....!!... Merdekaaa...!!
ReplyDeletewahh gawat neh kalo liat yang gitu jadi bangkit semangat 45 ku. Warisan parah pahlawan tak di Kenal ajaran Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kapan kapan mo rencanain jalan-jalan ke sana ah...
ReplyDeletesudah lama sebenarnya pingin ke Banyuwangi lihat waduk bajulmati
ReplyDeleteyoi.. sering ke bali tapi jarang mampir ke banyuwangi :D
ReplyDeletemoga-moga dalam waktu dekat ini ..
err.. omong-omong banyuwangi yang deket gunung sebelah mana?
banyuwangi..... jauhnya rek :)
ReplyDeletekemana aja nih bosssssssssss ??????
ReplyDeletejadi penasaran mo ngerasain rujak soto ama pecel rawon... gimana rasanya yak ???
ReplyDeleteTadi gua salah komen,malah ke si bang Oeoes...hahahaha
ReplyDeleteOngkos banyuwangi-bandung mahal gak ya?
baca nama makanan jadi laper nih. cari makanan dulu ah.
ReplyDeleteene yg saya suka dari blog ene, kang panda selalu bisa dengan sangat bagus dan menarik menceritakan ulang tentang sejarah dan geografis indonesia yg biasanya kurang menarik untuk kalangan muda masa kini
ReplyDeletesalut kang, keep posting like this..
*standing ovation*
Saya adalah Orang Osing, Banyuwangi adalah tempat saya di timbulkan ke Muka Bumi...
ReplyDeleteI Love Fragrant Water ....
Tp sekarng saya jrg pulang gara aktivitas saya.. Saya sejak SMA udah tinggal di Bali..
Hihihi......
Tapi saya selalu menyimpan barang2 saya yang saya beli di Banyuwangi....
Laros Jenggirat Tangi
maju terus banyuwangiku
ReplyDeletenice post juragann
ada info, rujak rawon dan pecel soto ada di jakarta?
ReplyDeleteBanyuwangi related to its original and traditional food named "BAGIAK"
ReplyDeleteAnyone who wanna to try it??? come to Banyuwangi, please,,,
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletejadi kangen ma banyuwangi dech....
ReplyDeleteI LOVE BANYUWANGI
jadi kangen ma banyuwangi dech....
ReplyDeleteI LOVE BANYUWANGI
saya baru tau, trims infonya
ReplyDeleteSaya jadi ingin mencicipi makanan khas banyuwangi yakni rujak soto, dan pecel rawon. Bisa di jadikan untuk menu buka puasa nih.
ReplyDeleteSaya baru tahu ternyata Banyuwangi ialah kabupaten terluas yang terletak di Jawa Timur ya.
ReplyDelete