Namun ketika tujuan tercapai, janji yang tidak di penuhi inilah yang menjadikan anak kecil ini meniru dan mulai belajar “ dusta ”. Anak, akan belajar tentang “ amanah ” dari orang yang terdekat yakni ayah dan ibunya. Setelah itu, ia akan belajar juga dari lingkungannya ( paman, bibi, tetangga dan seterusnya ). Kelak, anak kecil akan tumbuh dewasa.
Tak heran bila saat ini banyak dijumpai orang dewasa atau orangtua yang berdusta, karena di masa kecilnya telah belajar berdusta. Apalagi kini kita sering menyaksikan dusta sudah menjadi bagian dari kehidupan bangsa. Akibatnya mencari orang jujur bagaikan mencari jarum dalam jerami. Jujur bukanlah semata – mata tidak berkata dusta.
Ketika kita menerima uang sogokan kita sudah berlaku tidak jujur, ketika kita enggan menolong teman meskipun kita sadar kita mampu menolongnya, saat itu kita telah menodai kejujuran. Bahkan beli durian pun kita sekarang musti berhati - hati.
Note : untuk teman seperjuangan, kapan kau kembali untuk melanjutkan ini semua ?
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
jujurlah padaku
ReplyDeletehaks haks pertamax
ReplyDeleteTeman seperjuangan,...???
ReplyDeleteAku bro,....(haiiiyah,....GR)
saya suka jujur kacang ijo... loh?
ReplyDeletewah sekarang ada ga ya masih org yg jujur murni..hehhee
ReplyDeletejujur kacang ijo ^_^
ReplyDeleteaQ tak memungkiri hal demikian, bahkan jujur aQ juga sempat terlahir dalam kondisi demikian, misalnya waktu bulan puasa...MamaQ bilang "ntar Mama kasih suprise klo puasanya g ada yg bolong", atau yang lainnya...semoga generasi bangsa bisa pulih dan sadar serta berusaha menjadi lbh baik...amin...
ReplyDeletejadi inget judul lagu neh.. tapi vocalisnya malah tidak jujur..hihihiihihi
ReplyDeleteGw dulu juga diboongin dong :((
ReplyDeleteBerdusta itu adalah perbuatan yang tidak terpuji...hehehehe
ReplyDeletekadang ortu bilang itu sbg white lie atau bohong putih meski akibatnya gak selamanya bisa putih
ReplyDeletebetul itu, istilah kerennya white lie, tapi yang namanya "lie" meskipun "white" tetap aja "lie" :D
ReplyDeletejujur ayam juga enak tuh selain jujur kacang ijo..
ReplyDeletewekekekeke
bisa kasih tips n' triks, bagaimana cara jujur namun tetap bisa mengendalikan anak yang punya keinginan tidak bisa ditolak?
ReplyDeleteseperti mengambil jarum di tumpukanjerami...
ReplyDeletesulit...
mmmmm, gmn ya ?? Soalnya No Body Is Perfect.. Postingan ini bisa membuat kita merenung akan diri kita masing-masing.. :) Nice posting..
ReplyDeleteSemoga dari begitu banyak tumpukan jerami, masih terselip sifat kejujuran itu.
ReplyDeleteoe temen seperjuangan, dipanggil tuh
ReplyDeletedq tau niyy...yg paling lucu JUJUR SRIMULAT!
ReplyDeletetemenya radja ya bos.. jujurlah padaku... he2..
ReplyDeletesama saya juga dulu punya temen seperjuangan.. tapi sekarang setelah punya tanggung jawab keluarga.. ya gitu deh...
Jangan ada dusta diantara kita, atau semangka berdaun sirih, kok jadi syair lagu ya, memang kadang kala sebagai orang tua kita tidak konsisten memberi pendidikan pada ada sesuai contoh sampeyan, Salam
ReplyDeleteTapi, tiada dusta di antara kita khan...? *Hallah*
ReplyDeleteYang ada Jujur kacang ijo kali...
ya ditagih terus nu biar dibelikan (kalo ga ya nangis lagi) :D
ReplyDeletekalo aku..dengen embel embel ntar om beliin permen kalo inget
ReplyDeletemmm...ternyata bohong itu kalo diturunkan ke anak-anak bisa jadi sistem MLM yah?hehehe
ReplyDeletehmm..
ReplyDeletejujur aja, aku kesini karna ga sengaja liat link blog panda di tempatnya mada :D
wah diriku jadi ingat apa kata mario teguh tentang kejujuran itu...
ReplyDeletebaru bsa berknjung lagi hin bang...
ReplyDeletesibuk di kantor soalnya..
banyak kerjaan
PLUR ya friend..
bener juga tuh......kayak kue jujur hehe....
ReplyDeleteHmm memang sungguh mahal nilai kejujuran di era sekarang ini.....
ReplyDeleteBerkata jujur itu sepertinya sulit ketika kita pernah berkata dusta 1 kali, karena kata yang selanjutnya akan menutupi dusta yang pertama dan seterusnya.
ReplyDeleteBerdusta untuk kebaikan memang masih diperkenankan...tetapi sangat bias dan subjecktif..
Betul ga' Panda!
setuju, masih bayi aja dah dibo'ongin, gimana gedenya. bener banged om, trus orang tua tuh suka nakut-nakutin "jangan kesana, ada pak polisi nanti loh" belum tau dunia ini aja udah di takutin ama polisi, gimana gak ampe gede sindrom-nya ama pak polisi jadinya takut dah. hehe
ReplyDeletemiris memang... lantas apa yang bisa kita lakukan? Mungkin hanya, Marilah mulai dari diri sendiri... :)
ReplyDeletejujur?hmm susah skr nih nemuin jujur itu.
ReplyDeleteBerkata jujurlah meskipun itu pahit . .
ReplyDeletenice article :)
Artikelnya bagus, kembangkan terus ya ilmu pengetahuannya . .
ReplyDeleteThank atas ilmunya pengetahuannya .
ReplyDelete