Kawasan Arek

Setelah dalam postingan tentang Jawa Timur sebelumnya yakni mengenal kawasan tapal kuda, kini Panda mencoba membedah satu kawasan lagi di Jawa Timur yakni Kawasan Arek. Arek berkarakter agresif, egaliter, terbuka, toleransi, ekspansif, lebih percaya diri dan memiliki solidaritas tinggi antar sesama teman.

Mereka ( baca : penduduk ) bertemperamen kasar, maaf “ misuhan, jancukan, gateli ” sebagai pergaulan akrab. Komunitas ini berdomisili di wilayah Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Batu dan Malang


Komunitas Arek Surabaya berpola pikir pragmatis dan sederhana, sesuai dengan gaya metropolis Jawa Timuran. Hal ini juga membias pada komunitas wilayah Arek lainnya. Mereka lebih bangga disebut sebagai komunitas Arek meskipun bukan Surabaya asli, sehingga bisa digeneralisir bahwa komunitas Arek lebih metropolis Jawa Timuran dan cuek.

Keterbukaan masyarakat Arek terlihat dari budayanya. Budaya Arek lahir dari perpaduan berbagai aliran budaya : hindu, budha, islam, mataraman, kristen dan kolonial. Keterbukaan Arek semakin terlihat dari sikap " welcome " kepada pendatang, baik itu pelajar, karyawan maupun pedagang.

Para pendatang tersebut menambah keragaman budaya. Pendatang dan penduduk asli berbaur dan membentuk komunitas, seperti komunitas budaya, hobi dan forum diskusi. Tapi ada catatan menarik disini keberadaan Arek Malang menganggap dirinya tidak bisa disamakan dengan keberadaan Arek Surabaya. Begitu juga sebaliknya.

Komunitas Arek memiliki sesanti “ yok opo enake ”, yakni keinginan menyelesaikan segala macam persoalan melalui upaya suka sama suka atau win win solution.

32 comments:

  1. Saya pertamax kesini dan pertamax kasih komen :D
    lam kenal ya

    ReplyDelete
  2. wew.... selama komunitas itu membangun, nggak da maslah...
    klo tempramental itu dianggap sbg budaya, sungguh kasar sekali :)

    ReplyDelete
  3. aku cah bojonegoro, tapi ga tau yah lebih seneng jadi arek suroboyo ketimbang anak gaul jakarte

    ReplyDelete
  4. lam kenal.
    wah tukang main ya mas...

    ReplyDelete
  5. wah... batu tuh tempatnya pakde bunda hi.hi.hi

    ReplyDelete
  6. kalo saya suka kalimat terakhir itu.. ^_^

    ReplyDelete
  7. Coba Dulu Hendarman sama Soeharto pake Yok Opo Enake, Gampang Kan, Bisa Leyeh leyeh sekarang sambil ngemut permen minum es...

    ReplyDelete
  8. aku asli surabaya lho mas :)

    ReplyDelete
  9. nice posting kan... hal kayak gini menarik untuk wacana sosial... thanks

    ReplyDelete
  10. wow..wow..wow..ekspansip doang yg lom ngerti om Panda...hehe..
    Arek suroboyo maksudnya itu toh..
    hiks...hiks....
    Panda..da..da...da...(oleh2 dari awan lom sempet diambil ya...ya..ya..)

    Yup !

    ReplyDelete
  11. apik... trus piye karepe rek? arep tak bacok sampean? :p

    **OOT**

    ReplyDelete
  12. yang paling meresahkan kalo para AREK ini ketemu dalam pertandingan sepakbola, kok ya seringnya tawuran.

    Thanks dah mampir duluan ke blogku.

    ReplyDelete
  13. piye kabare mas? apik-apik ae kan? :D

    ReplyDelete
  14. yo opo kabare rek? apek2 ae to? podo ae nek ngono

    komunitas yang unik n menarik, meski sering dikenal sebagai kaum agresif n expansif namun punya sikap " welcome " kepada pendatang. jarang2 ada komunitas yg seperti ntu.

    SALUUUT... untuk komunitas arek!!! maju terus! semoga makin jaya di persada negeri

    ReplyDelete
  15. hooo.... begitu toh... maju terus!!

    ReplyDelete
  16. kenapa karakter keras melekat pada arek kang?

    ReplyDelete
  17. keberadaan Arek Malang menganggap dirinya tidak bisa disamakan dengan keberadaan Arek Surabaya.
    ============
    oh gitu yah..baru tahu nih..

    ReplyDelete
  18. Aku juga cah Madiun, Lebih halus daripada arek Suroboyo namun lebih Kasar daripada cah Jogja. hehehe

    ReplyDelete
  19. bertemperamen kasar gimana maksudnya bang...
    apa stiap yg datang langsung di tonjok..
    xixixixixixi...
    wahhh ngga PISS dong... he..he..

    ReplyDelete
  20. @ gudangan.. salam kenal juga mas :)
    @ afwan auliyar.. sikap temperamen bukan budaya kok mas :)
    @ Cebong Ipiet.. hidup arek Suroboyo ! :D
    @ ekoph.. tukang main apa mas ?
    @ Bunda Ririe.. Batu mana bund ?
    @ Kristina Dian Safitry.. Panda jg ga tau artinya mbak :D
    @ Cantigi.. yup
    @ masDan.. sambil ngopi juga kali ya mas ? :D
    @ akangjuned.. Sby mana mas ?
    @ choen.. makasih mas :)
    @ awan_clickerz.. iya, ntar Panda ambil mas. sabar yah :)
    @ Fajar Indra.. wuik :(
    @ fetro.. kayaknya sampai kapanpun ga bisa damai deh mas :(
    @ spydeeyk.. alhamdulillah apik mas :)
    @ Ombung.. semoga !
    @ punyadida.. ayo maju !!! :)
    @ Bazoekie.. mungkin faktor iklim kang, panas makanya orang2nya gampang panas :D
    @ jovieblog.. kurang lebih begitu mbak, contohnya arek malang lebih suka dipanggil kera ngalam daripada arek Malang
    @ Tony.. lg pgn mengenal lebih jauh mas
    @ OrangNdut.. Mataraman nih mas :)
    @ Ifoel.. kasar cuma dari kata2 kok bang, sifat sih adem :)

    ReplyDelete
  21. berarti itu kawasan arek kawasan preman-premannya ya? duh, paling gak berani dah klo cumie urusan berantem..
    wekeke

    ReplyDelete
  22. saya belum pernah ke surabaya. dan selama ini kenal dg orang surabaya oke semua tuh: rame, riuh, blak2an, dan berani

    apa arek lebih egaliter, agresif, kasar dibanding orang2 sumatera utara?

    ReplyDelete
  23. @ cumie.. ga juga broth, masih banyak orang baik di kawasn arek termasuk Panda :D
    @ nita.. ga tau juga mbak, selama ini Panda kenal orang2 sumatera utara meski mereka kasar cuma luarnya aja kok tapi solidaritasnya juga tinggi :)

    ReplyDelete
  24. Aku cah lombok bung...met hari pahlawan ajae deh
    kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuur

    ReplyDelete
  25. memang, AREK SUROBOYO itu welcome terhadap para pendatang, terbukti para pendatang itu sebagian besar, bahkan nyaris seluruhnya kemudian melebur karakternya menjadi arek suroboyo, atribut kedaerahan sulit kita temukan di surabaya. Padahal bila berada di kota lain, mereka akan sangat teguh memegang atribut arek suroboyo itu, salutt
    nice post Cak..

    ReplyDelete
  26. Asal mula Arek berasal ketika jaman Kerajaan Singosari-Majapahit. Pada saat berdirinya Kerajaan Singosari-Malang dan Ken Arok sebagai Rajanya, ada peruntukan khusus untuk nama Arek yg berarti adalah -keturunan-. Arok memiliki arti Dewa/Tuhan sedangkan Arek berarti "Anak/Anak-dari" (Arti Ken sendiri selain memiliki banyak arti juga kental dgn makna "teritorial"). Ini adalah bentuk pembeda dari wilayah "Bocah-an" dan "Arek-an" yg mana ditambah lagi ketika jaman kebesaran Kerajaan Majapahit daerah "Bocah" adalah merupakan wilayah "Arek" tapi tidaklah sebaliknya.

    Nah, praktis jika melihat Kota Surabaya adalah kota para pendatang, dimana semua daerah berdatangan dan berkumpul; dimana soal "Arek" ini adalah pengaruh kuat dari leluhur di jaman dulu.

    Pelajari dan amati sejarahnya, barulah kita tarik dari Malang ke Surabaya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa Surabaya merupakan daerah suksesor dan pewaris genetik kreatif Malang secara tidak terlihat.

    "Bukan untuk perbedaan tapi janganlah disamakan".

    ReplyDelete
  27. artikel dan komennya sangat inspiratif, makasih

    ReplyDelete
  28. Komunitas arek, suatu komunitas yang mengutamakan persatuan daerah Jawa Timuran dengan kompak.
    Saya jadi ingin bergabung namun saya bukan dari daerah Jawa timur, melainkan Jawa barat.

    ReplyDelete
  29. Jadi kawasan Arek ini mencakup beberapa daerah ya, saya pikir HANYA Surabaya dan Malang saja, ternyata tidak ?

    ReplyDelete
  30. Kawasan arek yang terkenal karena prestasi sepakbolanya, yakni arema malang, presiges gresik dan persebaya Surabaya.

    ReplyDelete

..mana ada perlawanan tanpa keringat, mana bisa kemenangan tanpa semangat, mana ada keberhasilan dalam waktu singkat, jangan ada persaingan yang gak sehat..

REBUT!jangan di diamkan saja. REBUT! kejar dan jangan diam saja.

Peace Love Unity Respect