Jendral Sudirman, Panglima Besar Angkatan Perang RI

Prajurit dan pahlawan besar Indonesia. Meskipun Jendral Sudirman hanya keturunan orang biasa, dari masyarakat desa namun beliau menjadi salah satu orang yang sangat – sangat berjasa untuk perjuangan tanah airnya. Satu – satunya orang yang sukar dicari bandingannya hingga kini ( menurut Panda ). Disegani kawan dan lawan, ditakuti musuh – musuhnya.

Jendral Sudirman
adalah seorang tentara yang meniti karier sejak dari prajurit biasa hingga menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia. Jendral Sudirman – lah yang memimpin dan mengomando perlawanan terhadap tentara Belanda yang menyerang dan merobohkan Republik Indonesia yang terkenal dengan agresi militer I dan II.

Setelah penyerahan kedaulatan dan Republik Indonesia Serikat ( RIS ) berdiri, beliau diangkat menjadi Letnan Jendral dan setelah meninggal dunia ia diangkat menjadi Jendral sebagai penghormatan Negara terhadap perjuangan dan jasa – jasanya.

Sudirman adalah anak desa Bedaskarangjati Purbalingga, anak dari asisten Wedana pensiunan Rembang yang termasuk Kabupaten Purbalingga. Terlahir pada tahun 1912, mula – mula beliau dimasukkan ke sekolah renda. Setelah tamat, beliau melanjutkan pendidikan di Mulo Wiwirotomo, Cilacap.

Watak dan pribadinya tidak banyak menarik perhatian, baik dari kawan – kawan siswa maupun orang lain. Sifatnya yang pendiam, tidak banyak membawanya ke dalam pergaulan. Ditambah lagi berbadan kurus, kulit hitam sawo matang hingga beliau tidak begitu menarik. Selepas tamat dari sekolah Mulo beliau melanjutkan di sekolah guru Muhammadiyah. Jiwa Islam yang kuat mendorong beliau masuk ke Muhammadiyah, dari situlah Sudirman mulai berkecimpung di tengah masyarakat. Beliau mulai terkenal sebagai seorang yang tenang, rendah hati dan pandai membawa diri dalam pergaulan.

Sewaktu diangkat menjadi guru di sekolah Muhammadiyah, beliau sangat disegani dan dicintai oleh seluruh murid – muridnya dan seluruh masyarakat Cilacap. Dari sinilah mulai tampak benih – benih kebesaran jiwa, kekerasan hatinya dalam memperjuangkan cita – cita Islam, agama yang dianut beliau.

Pada tahun 1944 Sudirman mulai masuk tentara PETA. Beliau menjabat sebagai Daidanco di Kroya. Setelah mendapat pangkat itu beliau ingin mewujudkan cita – citanya yaitu kemerdekaan tanah air, dan akhirnya mau tak mau beliau harus berjuang melawan penjajah dengan mengangkat senjata. Untuk mewujudkan cita – citanya, Sudirman mulai mendidik para pemuda dengan memasukkan semangat cinta tanah air. Beliau ingin membentuk satu tentara rakyat yang revolusioner untuk kemuliaan tanah tumpah darah tercinta.

Gerak – gerik Sudirman rupanya tercium oleh Jepang, untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan beliau dipindahkan ke Bogor. Pada waktu penyerahan Jepang kepada Sekutu, Sudirman ditangkap oleh kompeni. Tak lama, beliau dibebaskan karena kekalahan Jepang dari Sekutu. Selepas dari tahanan Sudirman pulang ke Banyumas. Kemudian beliau mengumpulkan anak buahnya yang tergabung di PETA dan disiapkan untuk perang kemerdekaan.

Sebagaimana diketahui, revolusi Indonesia meletus. Disana – sini terjadi pertempuran maha dashyat, merebut kekuasaan dari Jepang. Seluruh Indonesia bergolak. Sudirman tampil ke muka dengan jiwa yang besar. Di Kroya, Sudirman dengan bala tentaranya mengepung tentara Jepang yang bersenjata lengkap, hingga tentara Jepang menyerah. Setelah peristiwa itu nama Sudirman berkibar, rakyat banyak yang mengikuti perjuangannya. Semua senjata hasil rampasan dipergunakan untuk mempersenjatai tentaranya.

Setelah sukses di Kroya, Sudirman melanjutkan aksi ke Purwokerto. Terjadilah pertempuran sengit, tapi beliau tetap menang dan Jepang menyerah. Semua senjata Jepang dirampas untuk memperkuat tentaranya.

Ketika pertempuran Semarang meletus, Sudirman mengatur barisan di daerah Kedu. Beliau bertambah kuat dan hatinya semakin mantap untuk berjuang melawan penjajah. Ketika tentara Inggris menyerbu dari Semarang ke Ambarawa, Sudirman menghadapi tentara gabungan itu dengan gagah berani. Terjadilah pertempuran dashyat, dan akhirnya untuk kesekian kalinya Sudirman memenangkan pertempuran, dan musuh dapat diusir kembali ke Semarang.

Sejak saat itu nama Sudirman sangat terkenal. Karena kemenangan yang berturut – turut, dan kegemilanganya mempertahankan Ambarawa dari serbuan tentara Sekutu, tidaklah berlebihan jika Presiden Soekarno mengangkatnya menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia.

Pengangkatan Sudirman menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia bukan disebabkan pada pendidikan yang ditempuhnya di Akademi Militer. Tetapi semata – mata berdasarkan kecakapan dan keberanian beliau yang sangat – sangat luar biasa.

Meski berbadan kurus, perawakan lemah, tapi semangat dan jiwa beliau jauh lebih besar dari tampang beliau. Tubuh Sudirman melebihi tentara yang dilatih di Akademi Militer dimanapun juga.

Setelah sekian lama berperang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, akhirnya pada tanggal 29 Januari 1950 pukul 06.30, Jendral Sudirman meninggal dunia dengan penuh ketenangan dalam usia 38 tahun di Magelang

32 comments:

  1. Jendral besar yang mengagumkan neh di indonesia :D merdeka ommmm

    ReplyDelete
  2. memang jendral sudirman seorang pahlawan besar, zaman sekarang susah cari pahlawan seperti ini, yang banyak ya, pahlawan kesiangan

    ReplyDelete
  3. Setuju banget. Mau koreksi sedikit. Jendral Soedirman bukan dari Probolinggo, tapi dari Purbalingga. Kalo probolinggo itu Jawa Timur, kalo Purbalingga itu Jawa Barat. Terima kasih atas kesediaannya berkunjung.

    Tentang Award dan Tag? Yah, kita ambil sisi positifnya saja. Mempererat persahabatan dan menjalin silaturahmu antar temen blogger he..he...

    Salam. Seno.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maf masbro ralat purbalingga itu jawa tengah bukan jawa barat.

      Delete
  4. baru tau beliau tutup usia umur 38, masih sangat muda ya?

    ReplyDelete
  5. Pahlawan sebesar beliau selalu menjadi kenangan terbaik kita yaaa...!

    ReplyDelete
  6. Jendral yang patut di contoh sama penerusnya

    ReplyDelete
  7. Aih...meninggalnya masih muda ya, 38 tahun..baru tau..
    ^ketauan bgd pas pelajaran sejarah tidur :D

    ReplyDelete
  8. saya punya kakak sepupu bernama
    i komang sudirman...
    he5...:)

    ReplyDelete
  9. om,saya udah duduk paling depan nih utk ndengerin ceritanya om :D.

    ReplyDelete
  10. wah..jendral sudirman memang pahlawan yang hebat..kapa orang seperti beliau muncul kembali? capek indonesia bgni terus..\

    lama gak berkunjung neh aku..hehhe

    ReplyDelete
  11. wew seperti diriku...kurus, kecil tp pantang menyerah
    hyekekekkeke


    jendral sejati *berdasar sejarah yg saya baca*

    ReplyDelete
  12. jadi ingat film naga bonar jadi dua hihihi betapa dihormatinya sang Jendral yang dimana mas dedi miszar memanjat patung sang jedral agar menurunkan tangannya yang sedang menghormat :D titik klimas dari film itu aku rasa di stuasi itu

    *hormat untuk jendral

    ReplyDelete
  13. sangat pantas namanyaa diabadikan sebagai nama jalan protokol di hampir setiap daerah!!!

    ReplyDelete
  14. Mulo Wiwirotomo iku cilacap toh? wadoohhh gw kira di boyolali... he,,he...

    ReplyDelete
  15. jenderal sudirman patut kita banggakan

    ReplyDelete
  16. jendral sudirman namanya abadi sepanjang masa

    ReplyDelete
  17. @ Seno.. makasih koreksinya mas, memang benar beliau lahir di Purbalingga bukan Probolinggo. Sudah Panda koreksi, Purbalingga berada di Jawa Tengah mas :)
    @ Gelandangan.. mungkin film Naga Bonar berisi kritik sosial mas, dimana bangsa kita sekarang makin menjauh dari Pahlawan
    @ Masenchipz.. Cilacap om

    ReplyDelete
  18. Klo menurut sejarah yang saya pernah pelajari, Panglima Soedirman adalah panglima yang luar biasa, halangan fisik tak mampu menghalangi perjuangan Beliau

    ReplyDelete
  19. Waktu SMP dulu idola saya Jendral Sudirman dan Jendral Suharto. Pernah baca biografi dr mrk berdua. Ketika masuk kuliah bagiku yg bener2 jendral besar adalah Jendral Sudirman aja :)

    ReplyDelete
  20. jendral yang paling bersih dari korupsi

    ReplyDelete
  21. Mas, aku malah gak tahu tuh kalau Pak Dirman pernah sekolah di Cilacap. Sekarang di sebelah mana yaaah itu sekolahan?

    ReplyDelete
  22. emang disetiap perang Jendral Sudirman selalu menghadapi musuh sendirian??

    apalah arti seorang Jendral Besar yang sejati tanpa pasukan yang rela bekorban mengikutinya.

    ada yang kenal nama beliau2 yang menopang tandu saat Jendral Sudirman sakit dan tetap bergerilya??

    ReplyDelete
  23. Umur saya sekarang setahun lebih tua daripada saat Pak Dirman wafat... sayangnya saya masih saja tidak punya keberanian dan kebesaran seperti beliau...

    ReplyDelete
  24. wah belajar sejarah lagi nih..
    mantap2.. makin banyak tahu ttg pahlawan indonesia.. mantap banget bro...

    ReplyDelete
  25. mmm..jad! in9et patun9 jend.SUDIRMAN neh yan9 diabadikan diselatan jakarta ituh..:)

    ReplyDelete
  26. saya juga kurus dan perawakan lemah om, tapi tetep semangat kembali untuk ngeblog :D

    ReplyDelete
  27. @ munawar am.. saya juga ndak tau, seharusnya Kang Nawar yang lebih tau dari Panda, xixixi
    @ daus oh daus.. pemimpin besar pasti memiliki pengikut patuh dan rela berkorban. lharisma beliaulah yang membuat pengikutnya mempunyai jiwa rela berkorban dan pantang menyerah. Mengenai pertanyaan nanti kita cari sama - sama yah :)
    @ cumie.. selamat atas domain barunya :)

    ReplyDelete
  28. wah makasih info dan artikelnya
    salam kenal ya . kunjungi blgo ku juga
    hehe

    ReplyDelete
  29. wah bagus blog nya, thanks ya dah share

    ReplyDelete
  30. Sudirman lahir tahun 1916 dan meninggal th 1950, jd tutup usia d usia 34 tahun.

    ReplyDelete
  31. I read this article very interesting and I am very happy to be on this website, thanks for the article

    ReplyDelete

..mana ada perlawanan tanpa keringat, mana bisa kemenangan tanpa semangat, mana ada keberhasilan dalam waktu singkat, jangan ada persaingan yang gak sehat..

REBUT!jangan di diamkan saja. REBUT! kejar dan jangan diam saja.

Peace Love Unity Respect